Kasus Covid-19 Melonjak, Pakistan Terpaksa Hapus Libur Lebaran
https://www.naviri.org/2021/05/kasus-covid-19-melonjak-pakistan.html
Naviri Magazine - Pakistan menghapus libur Idulfitri untuk mencegah lonjakan kasus positif covid-19. Kebijakan itu berlaku mulai Sabtu (8/5) sampai sembilan hari ke depan.
Sebelumnya, pemerintah Pakistan telah memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) pada April 2021. Hal tersebut menyusul kekhawatiran terjadi gelombang ketiga corona di perbatasan India.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, negara itu mengalami lonjakan kasus pada minggu-minggu setelah perayaan Idulfitri. Pasalnya, banyak warga Pakistan yang beramai-ramai pergi ke tempat wisata.
"Langkah-langkah ini harus diterapkan mengingat situasi yang sangat berbahaya yang terbentuk di kawasan dengan penyebaran mutasi virus yang mematikan," ujar Menteri Perencanaan Asad Umar.
Bisnis, hotel dan restoran serta pasar dan taman akan ditutup, sementara transportasi umum antarprovinsi dan dalam kota telah dihentikan. Sementara itu, militer juga telah dimobilisasi untuk memantau pembatasan tersebut.
Masjid akan tetap dibuka dengan pembatasan kapasitas. Pengunjung juga diwajibkan untuk menggunakan masker.
Namun, pihak berwenang khawatir pembatasan tempat ibadah dapat memicu konfrontasi di republik Islam yang sangat konservatif itu.
Pakistan mencatat lebih dari 850 ribu orang terinfeksi dan 18.600 dinyatakan meninggal. Dengan pengujian terbatas dan sektor perawatan kesehatan yang bobrok, banyak yang khawatir tingkat positif yang sebenarnya jauh lebih buruk.
Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa rumah sakit beroperasi mendekati kapasitasnya. Mereka juga akan segera menambah jumlah tempat tidur perawatan intensif.
Penerbangan internasional telah dipangkas dan penyeberangan perbatasan dengan Iran dan Afghanistan ditutup, kecuali untuk perdagangan.
Sejauh ini, Pakistan baru memvaksinasi sebagian kecil dari total populasi. Hari Sabtu (8/5), Pakistan baru menerima batch pertama sebanyak 1,2 juta dosis AstraZeneca di bawah skema pembagian vaksin global Covax.