Panduan Praktis dari Buku 400 Tahun Lalu yang Ternyata Masih Relevan untuk Zaman Sekarang


Naviri Magazine - Buku The Anatomy of Melancholy yang ditulis oleh Robert Burton pada 1621 banyak membahas cara-cara mengatasi depresi. 

Anda mungkin berpikir bahwa kita semestinya mengacu pada buku-buku modern ketika mengupas cara jitu mengatasi depresi. Pandangan ini tidak 100% benar, karena ada buku yang terbit pada 1621, dan ternyata masih relevan hingga sekarang.

Buku tersebut berjudul The Anatomy of Melancholy yang ditulis oleh pendeta dan akademisi Inggris, Robert Burton, yang merangkum petunjuk-petunjuk praktis mengatasi kegundahan hati berdasarkan ilmu Yunani kuno. Ia paham betul dengan subjek ini karena ia sendiri pernah mengalami depresi.

Penulis dan wartawan Skotlandia, Amy Liptrot, menengok kembali karya Burton dan menerbitkannya dengan judul The New Anatomy of Melancholy, tentunya diperbarui dengan perkembangan abad ke-21.

Dan berikut panduan praktis dari abad ke-17 yang dinilai masih relevan hingga saat ini.

Kembali ke alam

Bagi Burton, alam berperan penting untuk mengusir kesedihan atau suasana hati yang muram. Secara khusus, ia menekankan manfaat ramuan dedaunan dan bunga untuk menjernihkan pikitan dan membuat hati gembira.

Profesor Simon Hiscock, direktur Oxford Botanic Garden, di Inggris, mengatakan tanaman-tanaman tertentu seperti borage sudah sejak lama dimanfaatkan untuk mengobati depresi dan hati yang galau.

Di masa lalu, borage dimasukkan ke dalam anggur dan diminum oleh tentara-tentara Romawi agar punya keberanian yang lebih besar saat terjun di medan perang. Burton juga menulis bahwa ada efek yang baik jika kita berkebun, baik efek dari sisi mental maupun fisik.

Pembawa acara berkebun di Inggris, Monty Don—yang pernah mengalami depresi serius—menggambarkan "efek obat" dari kegiatan berkebun seperti menggali tanah, menanam bunga, hingga merawat bunga-bunga ini.

Keyakinan Burton tentang manfaat berada di ruang terbuka mendorong badan layanan kesehatan Inggris, NHS, memasukkan dan mengakui perlunya kembali ke alam sebagai bagian dari perawatan kesehatan.

Bertemu kawan dan curhat

Cara terbaik untuk meringankan beban jiwa adalah dengan bertemu dan curhat ke sahabat kita, kata Burton.

Burton, 400 tahun yang lalu, menulis, "Cara terbaik untuk meringankan beban jiwa adalah dengan bertemu dan curhat ke sahabat kita, bukan menyembunyikan masalah yang kita punya."

Orang-orang yang mengalami depresi sering kali menutup diri dan sangat enggan bertemu orang lain. Padahal, bertemu orang lain sangat penting ketika seseorang menghadapi masalah, kata Burton. 

"Temui kawan dan sahabat... keceriaan mereka bisa membuat Anda berbahagia," kata Burton.

Dr Frances Rice, yang banyak menangani keluarga-keluarga yang mengalami depresi, menyarankan perlunya ikut dalam kegiatan yang menggembirakan sebagai bagian dari penyembuhan.

Memang, kadang pasien merasa sangat enggan ikut kegiatan ini atau bertemu dengan orang lain, namun kegiatan ini bisa memberi manfaat yang sangat besar.

Di negara-negara seperti Denmark, Kanada, dan Inggris, dokter sudah memberi apa yang disebut sebagai "resep sosial" -- yang mengacu pada perlunya kegiatan kelas seni, mengunjungi museum atau lan-jalan berkelompok -- kepada orang-orang yang depresi.

Liptrot mengatakan, kesepian bisa menyebabkan kita kehilangan kebahagiaan saat melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.

Untuk mengatasinya, "resep sosial" bisa menjadi terapi mujarab daripada obat-obatan kimiawi.

Manfaat air dingin

Dalam bukunya, Burton mengeluarkan nasihat tentang mandi di udara terbuka dengan air dingin. Ia mengatakan, mandi dengan air yang segar dan dingin "bisa memperpanjang umur".

Tapi apakah memang ada manfaat dari mandi air dingin di udara terbuka?

Dr Mike Tipton, direktur riset Laboratorium Lingkungan Esktrem, University of Portsmouth, Inggris, mengatakan, ketika kita bisa mengatasi efek dari air dingin, ketika fisik dan sel-sel kita bisa tahan terhadap air dingin, pada saat yang sama kita sebenarnya mengurangi respons inflamasi terhadap stres yang menjadi penyebab utama depresi.

Keseimbangan urusan kantor dan keluarga

Burton sebenarnya tak menggunakan istilah perlunya "keseimbangan antara kerja dan keluarga". Yang ia tulis 400 tahun lalu adalah soal "kesenangan akan belajar" dan "terlalu banyak menghabiskan waktu untuk belajar".

Ia berteori, terlalu banyak belajar, membaca, dan menulis dengan mengorbankan kegiatan-kegiatan lain -- seperti olahraga, tidur, dan bersosialisasi -- bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mental.

Di sinilah perluanya keseimbangan. Ketika pikiran kita kacau, belajar bisa menjadi pelampiasan. Namun, terlalu banyak belajar membuat kita pasif dan kesepian, sehingga melupakan aktivitas-aktivitas lain yang membuat mental kita lebih segar dan sehat.

Jangan abaikan pola naik turunnya perasaan

Burton melempar teori bahwa suasana hati yang gelisah "disebabkan oleh faktor keturunan". Ia membahas kaitan antara depresi dan pola penyakit kejiwaan dalam keluarga dan di antara generasi.

Dewasa ini, para ahli sepakat bahwa depresi disebabkan oleh faktor genetika dan lingkungan.

Dr Rice mengatakan, ketika ia menangani orang tua yang mengalami depresi berat, ia akan meminta anak dan anggota keluarga lain juga mendapatkan perawatan. Namun, tidak hanya pola genetik saja yang bisa dimanfaatkan untuk memprediksi penyakit kejiwaan. Kita juga bisa mempelajari pola perilaku.

Dalam bukunya, Burton berbagi dengan pembaca soal perubahan emosinya yang sangat drastis dan suasana apa yang mempengaruhi emosinya. Para ahli menyebut apa yang dialami oleh Burton ini sebagai gangguan bipolar.

Dewasa ini, seiring dengan pemahaman kita yang lebih besar, kita semakin sadar akan pentingnya perubahan emosi dalam mengatasi penyakit mental.

Jika kita bisa menemukan perubahan pola perilaku dan emosi, kita bisa memitigasi faktor-faktor eksternal yang menyebabkan perubahan perilaku dan emosi.

Petunjuk-petunjuk praktis yang ditulis Burton untuk mengatasi kegalauan hati berasal dari masa lalu, namun jelas masih relevan hingga sekarang.

Jelas, pemahamannya soal fisiologi sudah kedaluwarsa karena pengetahuan medisnya didasarkan pada teori Yunani kuno. Namun, jurus-jurus ampuh untuk mengatasi depresi, gejala stres, dan hati yang galau, tetap masih sahih untuk kita praktikkan.

Related

Tips 5321458635169650144

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item