Viral Remaja Kecanduan Obat Batuk, Dokter: Kecanduan Obat Berarti Keracunan


Naviri Magazine - Sosial media Twitter sempat diramaikan dengan cuitan sebuah akun tentang anak SMA yang ketagihan mengonsumsi obat batuk. Cuitan itu diunggah oleh pemilik akun Twitter @BanyuSadewa.

Cuitan itu telah mendapatkan retweet sebanyak 2.294 kali dan disukai oleh 10,5 ribu pengguna Twitter. Dalam cuitan tersebut, pengunggah menuliskan, "Ada anak cewek kelas 3 SMA ketagihan obat batuk itu lebih serem lagi, dok."

Tak hanya itu pengunggah juga mencantumkan dua foto, yang memperlihatkan tiga orang gadis remaja yang tengah membawa obat batuk. Baik obat batuk yang masih dalam bentuk sachet maupun yang sudah dicampurnya ke dalam gelas plastik.

Lantas, adakah efek samping dari kecanduan mengonsumsi obat batuk tersebut?

Kecanduan Obat Sama Saja dengan Keracunan

Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho, menegaskan kecanduan obat apapun sama saja dengan keracunan. Hal itu dikarenakan, orang yang kecanduan sudah merubah khasiat dari obat, yang harusnya menguntungkan menjadi merugikan.

"Kecanduan apapun obat, berarti adalah keracunan, karena sudah merubah khasiat yang harusnya menguntungkan menjadi merugikan," kata Novianto.

Perlu diketahui di dalam obat batuk kering atau tidak berdahak, biasanya mengandung dextromethorphan atau biasa disingkat DMP. Jika dikonsumsi, DMP ini bekerja di otak dan berfungsi untuk menekan terjadinya batuk.

"Obat batuk kering (tidak berdahak) tidak hanya komik mengandung dextromethorphan atau biasa disingkat DMP. DMP ini bekerja di otak yang fungsinya adalah menekan terjadinya batuk," jelas Novianto.

DMP Berikan Efek Samping Euforia dan Halusinasi

Menurut Novianto, jika DMP yang terkandung dalam obat batuk ini dikonsumsi secara berlebihan, maka akan timbul efek samping seperti halusinasi, euforia, dan antidepresan.

"Jika dikonsumsi berlebihan maka efek samping yang timbul juga lebih besar seperti halusinasi, efek senang atau euforia, dan antidepresan," ujarnya.

Lebih lanjut Novianto menuturkan, jika obat batuk ini dikonsumsi oleh seseorang padahal tidak batuk maka akan menimbulkan efek yang merugikan.

Di antaranya seperti rasa bahagia berlebihan, atau biasa disebut dengan istilah 'nge-fly' serta hangover. Efeknya bahkan hampis sama ketika seseorang mengonsumsi narkoba jenis ganja atau sabu.

"Karena fungsi utama adalah menekan batuk, jika tidak batuk maka yang timbul adalah efek samping merugikan tersebut euforia, halusinasi, rasa bahagia seperti istilahnya nge-fly, hangover, dan lainnya. Hampir sama efeknya ketika mengkonsumsi ganja dan sabu," terang Novianto.

Related

News 2894917756819607011

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item