Waduh, Petani Belgia Tak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis


Naviri Magazine - Seorang petani Belgia tidak sengaja memperluas wilayah negaranya dengan memindahkan batu kuno patok perbatasan dengan Prancis yang ada di tanahnya, menurut sekelompok penggemar sejarah lokal saat berjalan-jalan di daerah berhutan di sisi Prancis.

Penemuan batu itu, yang sekarang berada 2,20 meter dari tempat awalnya sesuai dengan kesepakatan perbatasan dua abad lalu, telah menyebabkan kehebohan di daerah pedesaan yang biasanya sepi.

"Jika itu milik kami, itu milik kami. Kami tidak ingin dirampok sejauh 2 meter," kata seorang penduduk desa Bousignies-sur-Roc Prancis kepada RTL Info, dilansir dari Reuters.

Di sisi lain, di desa Erquelinnes, Belgia, wali kota David Lavaux tampaknya ingin menghindari insiden internasional.

"Tanah itu dijual dan saya pikir orang yang membelinya mengubah perbatasan sesuai keinginannya," katanya. "Tapi ini bukan hanya perbatasan pribadi, ini adalah perbatasan antar negara dan Anda tidak bisa sesuka hati memindahkan patok perbatasan yang sudah ada sejak lama."

Pihak berwenang Belgia berencana untuk hanya menghubungi petani dan memintanya untuk mengembalikan batu tersebut, tetapi jika tidak, kementerian luar negeri Belgia dapat membuka komisi perbatasan Perancis-Belgia, sesuatu yang belum terjadi sejak tahun 1930, CBS melaporkan. Petani itu juga bisa menghadapi tuntutan pidana jika dia tidak menuruti perintah tersebut.

Pemindahan batu penanda perbatasan berusia 200 tahun itu diketahui oleh sekelompok komunitas sejarah Prancis, yang beberapa tahun terakhir berkeliling di tepi Prancis utara, New York Times melaporkan.

Dua anggota kelompok itu sedang berjalan di hutan dekat desa Bousignies-sur-Roc, sekitar 260 kilometer timur laut Paris, pada bulan April ketika mereka menemukan batu penanda perbatasan. Mereka langsung curiga ada sesuatu yang tidak beres, kata salah satu pria, Jean-Pierre Chopin, dalam wawancara telepon pada hari Selasa kepada The Times.

"Semua patok perbatasan biasanya ditempatkan dengan cara yang sangat rapih, tapi yang ini diangkat di tempat yang lebih tinggi. Itu terlihat aneh," kata Chopin.

Mereka memeriksa peta mereka dan menemukan bahwa batu itu tidak dalam posisi semestinya, tetapi sekitar 2,2 meter lebih jauh ke Prancis.

"Ini benar-benar tempat yang terisolasi," kata Chopin, 58 tahun. "Hampir tidak ada yang lewat di sana, jadi mungkin tidak pernah ada yang menyadari itu telah dipindahkan."

Tidak jelas berapa lama tepatnya batu itu dipindahkan dan petani yang bersangkutan belum berkomentar, tetapi Chopin menduga batu itu telah dipindahkan selama dua atau tiga bulan.

Batu patok perbatasan, masing-masing diyakini memiliki berat antara 136 kg dan 272 kg, diletakkan ketika perbatasan sepanjang 627 km antara Prancis dan Belgia saat ini ditetapkan di bawah Perjanjian Kortrijk 1820 setelah kekalahan Napoleon Bonaparte di pertempuran Waterloo.

Related

News 4053024131010919401

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item