Asal Usul Industri Alat Bantu Seks, dan Manfaat Penggunaannya


Naviri Magazine - Sebelum populer seperti sekarang, pada abad ke-19 alat bantu seks dipasarkan sebagai peralatan medis untuk memberikan pijatan relaksasi. Kemudian, pada 1903, sebuah perusahaan di Amerika membuat langkah berani, dengan merilis iklan alat bantu seks “Hygeia” untuk laki-laki dan perempuan. Bentuknya seperti sabuk listrik dengan getaran.

BBC menyebut, inovasi itu pertama kali memperkenalkan vibrator sebagai alat bantu seks. Tapi iklan terbuka itu memicu kontroversi, sebab kala itu Amerika, Inggris, dan beberapa negara lain memiliki undang-undang pelarangan iklan berbau seks. 

Vibrator dengan model modern mulai muncul di tahun 1950-an, dan dijual lebih bebas di tahun 1960-an.

Kini, alat bantu seks tak terbatas digunakan laki-laki. Bahkan survei di kalangan perempuan Amerika (2017) menunjukkan 65 responden memiliki alat bantu seks. Sementara laporan lain menyebut produk seks yang paling populer pada perempuan Asia adalah mainan seks, boneka seks, kondom, pakaian dalam, dan pelumas.

Laporan tersebut memasukkan sepuluh negara di Asia, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Kamboja.

"Perempuan yang menggunakan alat bantu seks juga lebih memperhatikan kesehatan ginekologinya," demikian kesimpulan lain riset produk seks pada perempuan Asia.

Secara global, industri alat bantu seks diperkirakan tumbuh sebesar USD 9,9 miliar pada 2019-2023 di seluruh dunia. Malah belakangan produsen alat bantu seks tidak memberi label jenis kelamin pada produk, agar konsumen bisa mengeksplorasi produk dan mendapat kepuasan seksual.

Perempuan yang menggunakan alat bantu seks tak serta merta bisa diberi label negatif, karena secara medis dokter pun merekomendasikan produk ini untuk meningkatkan seksualitas dan terapi disfungsi seksual, misalnya pada anorgasmia atau vaginismus.

Studi terbitan The Journal of Sexual Medicine (2009) mengatakan, perempuan menggunakan vibrator dalam tiga skenario: masturbasi, saat berhubungan seksual, dan membantu foreplay. 

Secara umum, menurut Psychology Today, pasangan yang mengeksplorasi cara baru dalam aktivitas seksualnya, termasuk menjajal alat bantu seks, juga melaporkan kepuasan hubungan jangka panjang.

Related

Business 2305723981425442071

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item