Facebook jadi Media Sosial Paling Berpengaruh di Dunia, Ini Penyebabnya


Naviri Magazine - Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook, mungkin telah membayangkan bahwa platform media sosial yang ia ciptakan akan disukai banyak orang. Tapi mungkin dia tidak pernah membayangkan jika Facebook akan sebesar dan begitu berpengaruh seperti sekarang.

Kenyataannya, Facebook memang tidak hanya sekadar media sosial tempat orang bisa menjalin pertemanan. Meski awalnya diniatkan untuk hal itu, namun Facebook kemudian mengalami perubahan dan metamorfosis, yang mengubahnya menjadi sebuah dunia tersendiri. Di Facebook, selain menjalin pertemanan, orang bisa melakukan banyak hal lain, dari mendapatkan hiburan sampai bisnis.

Ada banyak aspek kehidupan yang berubah dengan kemunculan Facebook. Dalam waktu kurang dari dua dekade sejak kemunculannya, Facebook telah mengubah wajah kehidupan modern di awal abad 21 dan merentang dari ranah kehidupan sosial, bisnis, hingga politik. Facebook juga menyumbang perubahan-perubahan lain—terlepas itu baik maupun buruk.

Relasi pertemanan menjadi basis hubungan antar pengguna akun Facebook, tetapi sekaligus ada perubahan di dalamnya. Di Facebook, para pengguna bisa meng-unfriend seseorang. Status hubungan di Facebook hanya berjarak satu klik saja. 

Berbeda dengan di dunia nyata, di mana orang yang tak lagi kita anggap teman tak bisa diberi jarak sejauh-jauhnya. Konsekuensinya, relasi pertemanan di Facebook tak bisa seintim di dunia nyata. 

Meski terkesan kering, tetapi Facebook membuat jalinan pertemanan menjadi egaliter serta meniadakan hierarki. Seorang teman satu kelas saat kuliah dulu dan kini telah menjadi CEO sebuah perusahaan start-up dengan gaji melimpah bisa tetap berada dalam status yang sama dengan Anda yang biasa-biasa saja maupun dengan teman kelas lain yang masih pengangguran. 

Yang berbeda adalah cara melihatnya. Prof Robin Dunbar yang meneliti perilaku berhubungan di dunia maya, menaksir seseorang hanya memiliki maksimal 150 orang teman di lingkaran sosialnya. 

Begitu pula di Facebook, sebagaimana ia ungkapkan kepada The New Yorker, ia khawatir bahwa mudahnya memutuskan hubungan di Facebook akan berdampak pada pola yang serupa di dunia nyata. Padahal tipe hubungan di kedua dunia memiliki perbedaan yang cukup kompleks. 

Misal, di dunia nyata, hubungan pertemanan memiliki seni tersendiri untuk menjadi dekat dan terbuka. Di Facebook, tiba-tiba semua informasi tersedia di depan mata. Menurut Pew Research Centre, sebagaian besar pengguna Facebook tak ragu membagikan info pribadi secara mendetail. 

Sebanyak 91 persen memasang foto profil asli, 71 persen membagi informasi kota tempat tinggal, dan 61 persen membagikan email dan nomor telepon. 

Lebih dari 80 persennya tak ragu membagikan apa yang menjadi ketertarikan mereka. Film, buku, tokoh favorit, hingga aliran kepercayaan dan ideologi. Sadar atau tidak, informasi ini menjadikan berbagai perusahaan yang bekerja sama dengan Facebook untuk menjaring konsumennya. 

Contohnya, Anda membagikan buku-buku favorit, lalu di kemudian hari saat membuka beranda, di sisi kanan Anda menemukan banyak tautan iklan tentang buku maupun penerbit. Tak ada yang kebetulan di Facebook. Segalanya terpasang berdasarkan alogaritma dengan tujuan utamanya adalah pemasaran.

Maka secara tak langsung, Facebook juga kini menjadi pasar bagi jutaan orang yang bekerja memasarkan produknya. Calon konsumennya adalah para pengguna aktifnya yang melimpah itu, dalam perbandingan yakni 1 dari 7 orang di dunia. Facebook sebagaimana penuturan Michael Tinmouth, ahli strategi medsos yang bekerja untuk Vodafone dan Microsoft, adalah alat pemasaran yang tak pernah ada sebelumnya.

“Para pelaku pemasaran memiliki pemahaman berbeda tentang merek-merek yang disukai konsumen hari ini. Data dan analisis yang tersedia untuk Anda amat luar biasa. Anda tahu siapa calon pelanggan Anda, siapa teman mereka, dan bagaimana ketertarikan mereka terhadap merek Anda,” ungkapnya.

Para pengiklan berinvestasi dalam jumlah yang besar kepada Facebook. Pada 2015, Facebook dilaporkan memiliki pendapatan atas iklan mencapai $3,32 miliar, naik 46 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Ini pertanda bahwa Facebook sejak lama telah sadar akan pasar baru yang telah ia ciptakan dan akhirnya memiliki daya tawar yang tinggi. 

Related

Internet 1514139635710687144

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item