Misteri dan Teka-teki Ariana, Adik Albus Dumbledore dalam Kisah Harry Potter (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri dan Teka-teki Ariana, Adik Albus Dumbledore dalam Kisah Harry Potter - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Berikut ini dua paragraf dari Harry Potter and the Deathly Hallows, "I resented it, Harry… I was gifted, I was brilliant. I wanted to escape. I wanted to shine. I wanted glory. Do not misunderstand me,’ he said, and pain crossed the face so that he looked ancient again. ‘I loved them. I loved my parents, I loved my brother and my sister, but I was selfish, Harry, more selfish than you, who are a remarkably selfless person, could possibly imagine.

‘So that, when my mother died, and I was left the responsibility of a damaged sister and a wayward brother, I returned to my village in anger and bitterness. Trapped and wasted, I thought! And then, of course, he came …"

'He ...' di sini tentu saja Gellert Grindelwald, penyihir brilian yang mungkin telah mendapatkan gelar penyihir paling jahat dalam seratus tahun terakhir, jika Voldemort tidak menggantikannya pada satu generasi kemudian.

Gellert berteman dengan Albus yang berusia 17 tahun, saat ia tinggal bersama bibinya, Bathilda Bagshot, selama musim panas setelah kematian Kendra. Pasangan ini menjadi tidak terpisahkan karena mereka berbagi gagasan untuk "pemerintahan sihir baru" dan membentuk obsesi bersama Hallows. 

Tapi Aberforth merasa persahabatan Albus dengan Grindelwald telah membuat Ariana terbengkalai. Dia menantang mereka berdua. Dari sebuah perang argumen kini berubah menjadi perkelahian yang nyata, dengan konsekuensi yang menghancurkan lagi mengerikan

Berikut dua paragraf lagi dari Harry Potter and the Deathly Hallows, "…I pulled out my wand, and he pulled out his, and I had the Cruciatus Curse used on me by my brother’s best friend – and Albus was trying to stop him, and then all three of us were duelling, and the flashing lights and the bangs set her off, she couldn’t stand it –’
The colour was draining from Aberforth’s face as though he had suffered a mortal wound.

‘– and I think she wanted to help, but she didn’t really know what she was doing, and I don’t know which of us did it, it could have been any of us – and she was dead."

Siapa yang melemparkan mantra yang membunuh Ariana tidak jelas, meskipun ketika Harry bertemu dengan Albus Dumbledore di King's Cross setelah dia hampir terbunuh dalam Pertempuran Hogwarts, Kepala Sekolah tua tersebut dengan kuat mengisyaratkan bahwa Grindelwald yang menembak kutukan tersebut.

Dalam Harry Potter and the Deathly Hallows, terdapat keterangan ini, "Grindelwald lost control. That which I had always sensed in him, though I pretended not to, now sprang into terrible being. And Ariana ... after all my mother’s care and caution ... lay dead upon the floor."

Saat itu terjadi perkelahian kecil di pemakaman Ariana, yang membuat hidung Albus Dumbledore ditinju oleh Aberforth karena saking marahnya. Walaupun mereka berdua berdamai, namun nampaknya mereka berdua masih merasa bersalah, dan merasa kehilangan atas peristiwa itu.

Keputusan Albus mengejar Grindelwald untuk menghentikan kekejamannya beberapa tahun kemudian, kemungkinan disebabkan sebagian oleh kematian Ariana. 

Mengetahui bagaimana penghakimannya telah dikaburkan oleh obsesinya terhadap Hallows, menginformasikan keputusannya untuk menolak jabatan Menteri Sihir.

Kepala sekolah Hogwarts melakukan satu kesalahan terakhir, sebagai akibat perasaan malu dan bersalah seputar kematian Ariana: dia memasang cincin terkutuk yang berisi Batu Kebangkitan yang telah diubah Voldemort menjadi Horcrux—tindakan sesat, tapi juga bisa dimengerti.

Penjelasan dalam Harry Potter and the Deathly Hallows adalah kalimat berikut, "I put it on, and for a second I imagined that I was about to see Ariana, and my mother, and my father, and to tell them how very, very sorry I was…"

Apakah Ariana sebuah Obscurial?

Jawabannya ada di film fantastic Beast And Where Find Them. Kita tahu bahwa pada saat itu si Credence yang dikira bukan obscurus ternyata seorang obscurial. Ciri-cirinya hampir sama dengan Ariana Dumbledore: tidak stabil, berbahaya, mudah marah, dan bisa membunuh.

Bisa jadi, Ariana Dumbledore adalah Obscurus. Dia bisa meledak saat tidak dalam keadaan stabil.

Kenapa dia bisa begitu? Ini ada hubungannya dengan gangguan yang diberikan oleh 3 anak muggle yang mengganggunya di waktu kecil. Karena mentalnya tidak stabil, kemungkinan dia mengalami trauma sihir yang mengakibatkan dirinya menjadi Obscurus.

Belakangan, Grindelwald tertarik dengan kekuatan sihir dahsyat milik Ariana. Bisa jadi, Grindelwald ingin meneliti, lebih tepatnya memiliki, Obscurial itu, yakni Ariana Dumbledore. Hingga yang terjadi adalah pertarungan dari 3 sudut, Albus Dumbledore, Albefort Dumbledore, dan Grindelwald. Namun keadaannya semakin runyam, yang malah membuat Ariana meledak, seperti si Credence di Fantastic Beast and Where I Find Them.

Related

Entertaintment 1312243242182880224

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item