Sejarah dan Perkembangan Hubungan Indonesia-Israel dari Masa ke Masa (Bagian 1)


Naviri Magazine - Israel dikenal sebagai negara yang berdiri di atas negara lain, yaitu Palestina. Israel memaksakan kehendak mereka untuk mendirikan negara baru di wilayah Palestina, dan negara itulah yang sekarang disebut Israel. 

Karena latar belakang itu, Israel pun dianggap penjajah, atau setidaknya memiliki citra yang buruk bagi sebagian negara di dunia. Sementara sebagian pihak mendukung mereka, sebagian lain terang-terangan menolak atau tidak mengakui keberadaan negara Israel.

Indonesia termasuk salah satu negara yang tidak mendukung dan tidak mengakui keberadaan Israel. Kenyataan itu, setidaknya, berdasarkan beberapa hal terkait sejarah Indonesia sebagai bangsa, juga terkait dengan mayoritas penduduk Indonesia yang muslim. 

Berdasarkan jajak pendapat BBC World Service, sebanyak 70 persen responden Indonesia menganggap Israel sebagai sesuatu yang negatif, dan hanya 12 persen lainnya yang melihat secara positif. Pandangan negatif Indonesia atas Israel ini merupakan salah satu yang tertinggi di antara negara-negara Asia, hanya kalah dari Mesir yang mencapai 96 persen.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dikenal sebagai negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Hingga kini, secara de jure, Indonesia masih belum mengakui keberadaan dan kedaulatan Israel.

Sejak kemerdekaan Indonesia pada Agustus 1945, Indonesia telah mendeklarasikan diri sebagai negara yang pro-Palestina. Sikap ini tak lepas dari politik luar negeri Indonesia yang menghendaki kolonialisme sirna dari muka bumi. 

Seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945: "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." 

Pendudukan Israel atas tanah Palestina dianggap sebagai salah satu bentuk penjajahan. “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” kata Soekarno

Di sisi lain, sikap ini diteguhkan sebab yang pertama-tama menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia adalah negara-negara Liga Arab, yang menganggap Israel sebagai pemicu konflik di Timur Tengah.

Sejak awal, Israel sebenarnya terus proaktif untuk membina hubungan baik dengan Indonesia. Mengikuti negara-negara Arab yang memeranginya, Israel berharap mendapat dukungan dari negara baru Indonesia di berbagai forum internasional. Hal ini disampaikan Colin Rubenstein, direktur eksekutif Australia/Israel and Jewish Affairs Council (AIJAC), dalam “Indonesia And Israel: A Relationship In Waiting” yang dimuat Jewish Political Studies Review.

Pada Desember 1949, setahun setelah deklarasi berdirinya negara Israel dan tak lama setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia, Presiden Chaim Weizmann dan Perdana Menteri Ben Gurion mengirim telegram kepada Soekarno-Hatta. Isinya ucapan selamat. Lalu pada Januari 1950, Menteri Luar Negeri Moshe Sharett mengirim telegram kepada Hatta, isinya pemberitahuan bahwa Israel akan mengakui penuh kedaulatan Indonesia.

Namun, Hatta hanya menanggapi telegram Sharett dengan dingin. Hanya ucapan terima kasih, tanpa menawarkan pengakuan balik. Tapi Sharett tak mau menyerah. Ia kembali menulis surat mengenai rencana pengiriman misi muhibah untuk Indonesia. 

Sebagai balasannya, dalam surat yang dikirim pada Mei 1950, Hatta menyarankan agar misi tersebut ditunda saja sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Ini artinya, penolakan Indonesia secara tegas atas keramah-tamahan Israel.

Hubungan yang kaku itu tidak berubah sampai Sukarno turun dari kursi kepresidenannya. Baru pada masa Orde Baru yang dipimpin Soeharto, Indonesia membuka diri untuk bekerja sama dengan Israel, terutama di bidang militer. 

Bagaimanapun, Israel merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di Asia, bahkan dunia. Tapi perubahan ini tidak mengubah sikap dasar Indonesia terhadap Israel. Tetap tidak ada pengakuan kedaulatan, juga hubungan diplomatik.

Baca lanjutannya: Sejarah dan Perkembangan Hubungan Indonesia-Israel dari Masa ke Masa (Bagian 2)

Related

International 324519878084683761

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item