Bagaimana Kera Purba Berevolusi Jadi Manusia yang Berjalan dengan Dua Kaki?


Naviri Magazine - Manusia adalah kera besar karena termasuk dalam keluarga (family) Hominidae. Dalam keluarga Hominidae, selain manusia atau Homo ada Pongo (Orangutan), Gorilla, dan Pan (Simpanse dan Bonobo). Pada awal periode Miosen, sekitar 22 juta tahun yang lalu, terdapat banyak spesies primata di Afrika. Sejauh ini, bukti fosil tertua adalah Victoriapithecus macinnesi. Victoriapithecus dapat dikatakan sebagai moyang Hominidae.

Hominidae

Seiring berjalannya waktu, Hominidae berevolusi sedemikian rupa. Moyang orangutan atau Pongo diketahui adalah Sivapithecus yang ditemukan di India dan Griphopithecus di Turki. Sementara itu, moyang Gorilla, Simpanse dan Manusia adalah Ouranopithecus, ditemukan di Yunani dan Turki, serta Nakalipithecus yang ditemukan di Kenya. 

Kedua fosil itu hidup 9 juta sampai 8 juta tahun lalu, dan mereka masih hidup di pohon (arborealitas). Seiring berjalannya waktu, evolusi dari kera besar yang bergenus Ardipithecus mulai berevolusi, berjalan dengan dua kaki (bipedal) tapi masih hidup bergelantungan di pohon. 

Evolusi dari Ardipithecus inilah yang kemudian memunculkan Australopithecus yang sudah sepenuhnya berjalan dengan dua kaki dan meninggalkan pola hidup arborealitas.

Perbedaan mendasar antara kera dan manusia terdapat dalam hal evolusi bipedalitas dan cara hidup arborealitas. Ketika Australopithecus meninggalkan pola hidup bergelantungan di pohon, akibatnya ialah pemanfaatan tangan untuk membuat alat batu (stone-tools). 

Evolusi dari Sivapithecus dan Griphopithecus yang hingga kini berbentuk orangutan, begitu pula Nakalipithecus yang kini berevolusi menjadi gorilla, masih hidup di pohon dan tidak berjalan dengan dua kaki. Sementara itu, Australopithecus terus bervolusi menjadi manusia atau Homo. Kerabat terdekat dari manusia tentu saja simpanse atau Pan.

Penutup

Manusia, berdasarkan ilmu biologi yang didukung oleh arkeologi, merupakan kera besar. Perbedaan antara manusia dan saudaranya seperti orangutan, gorilla dan simpanse ialah kemampuannya berjalan dengan dua kaki dan meninggalkan pola hidup bergelantungan di pohon. 

Hal ini kemudian menjadikan leluhur manusia dalam pohon evolusi, yaitu Australopithecus dan Kenyanthropus, dapat memanfaatkan kedua tangannya untuk membuat alat atau perkakas, dimulai dari alat batu (stone-tools). 

Kemampuan menggunakan tangan inilah yang menandai awal dari peradaban manusia, dari tingkat sederhana sampai yang kompleks pada masa kini. 

Related

Science 5135524828950535217

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item