Ini 5 Kebiasaan yang Buruk untuk Masa Depanmu, Segera Tinggalkan!


Naviri Magazine - Kebahagiaan adalah tujuan semua orang, meski kamu akan menemukan definisi yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Kebahagiaan adalah saat kamu bisa menjadi dirimu sendiri. Saat kamu memiliki kebebasan untuk tersenyum saat berbahagia, dan menangis saat kamu merasa membutuhkan itu.

Kebahagiaan memberikan kelapangan tanpa batas untukmu, untuk terus menjadi dirimu sendiri, tanpa dibatasi oleh apa pun. Namun terkadang pada kondisi tertentu, kamu akan menemukan kebahagiaan itu terasa begitu jauh dari genggamanmu. Kondisi yang disebabkan oleh beberapa kebiasaan buruk yang tanpa sadar kamu ciptakan sendiri.

1. Sering meragukan diri sendiri

Kepercayaan diri adalah salah satu modal besar dalam menghadirkan kebahagiaan. Kepercayaan diri merupakan apresiasimu pada dirimu sendiri atas kerja kerasnya, melalui semua perjalanan hidup yang tidak mudah. Namun hal ini yang terkadang sulit bagi beberapa orang.

Kepercayaan diri akan hadir karena ada pengakuan dan dukungan dari lingkungan. Namun sebaliknya saat kamu banyak menemui kegagalan, ditambah tidak ada dukungan dari lingkunganmu, kamu perlahan meragukan dirimu sendiri. Bahkan kehilangan kepercayaan diri untuk terus melalui prosesmu.

Kamu lupa bahwa seluruh perjalanan yang sudah terlewati, menjadi bukti bahwa kamu pun mampu. Jika hasilnya tidak bisa kamu dapatkan hari ini, itu bukan berarti kamu tidak mampu. Bukan tentang bagaimana hasil akhir yang kamu dapatkan. Tapi bagaimana kamu menaklukkan lelah dan menjaga harapan untuk mencapai tujuan akhir.

2. Mengiyakan permintaan semua orang

Penerimaan dari lingkungan juga merupakan salah satu aspek yang menentukan kebahagiaan. Kamu akan selalu berusaha membahagiakan semua orang di sekelilingmu. Kamu menanamkan dalam hati bahwa kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanmu.

Apakah ini sebuah kejujuran? Dapatkah kamu menemukan kebahagiaanmu sendiri di sana? Kebahagiaan bersumber dari dalam hatimu sendiri, jelas bukan dari hati orang lain. Mereka menerima semua kebahagiaan yang kamu ciptakan untuk mereka. Namun kamu tidak mendapatkan hal sebaliknya. Apakah ini sebuah kebahagiaan? Jelas, tidak.

3. Berusaha mengatur hal-hal di luar kendali

Berusaha menyenangkan semua orang adalah sikap yang luar biasa baik. Tapi dapatkah kamu membahagiakan semua orang, sedangkan kamu pun manusia biasa? Manusia biasa yang hanya punya dua tangan dan dua kaki? Manusia biasa yang juga bisa terluka dan menangis? 

Kebahagiaan itu semakin sulit kamu temukan, saat kamu terus menjauh dari duniamu sendiri. Terfokus pada kehidupan orang lain, kebahagiaan orang lain, tidak cukup membuatmu menjadi seorang malaikat. Kamu tetaplah manusia biasa yang juga punya hak berbahagia dengan dirimu sendiri.

4. Sering membandingkan dirimu dengan orang lain

Hidup berdampingan dalam lingkungan sosial, tidak bisa menjauhkanmu dari kehidupan orang lain. Kamu tidak bisa melepaskan diri dari pencapaian rekan-rekanmu. Tidak bisa menghindar dari kebahagiaan hidup mereka. Tidak bisa menutup telinga atas tawa dan kesombongan mereka di hadapanmu.

Saat mata tidak mampu kamu pejamkan, telinga tidak bisa kamu tutup, mau atau tidak, seluruh kenyataan itu akan di respons oleh pikiran dan jiwamu. Kamu akhirnya membandingkan kegagalan yang kamu temui dengan keberhasilan mereka. Lagi, ini menjadi sekat antaramu dan kebahagiaanmu.

Akhirnya kamu larut dalam kesedihan, sedangkan mereka berlalu bersama kebahagiaan mereka sendiri. Tidakkah kamu berpikir untuk menciptakan kebahagiaan sendiri? Kebahagiaan yang bebas, tidak terikat oleh kebahagiaan orang lain?

5. Selalu mencari validasi dari orang lain

Mendapatkan pujian dari sebuah pencapaian adalah simbol penghargaan atas perjuangan. Siapa sih yang gak bahagia saat dipuji, diakui? Ya, dari sisi positif, pujian adalah penambah gairah dan semangat untuk siapa saja terus bertumbuh dan melakukan yang terbaik.

Namun pada kenyataanya, kamu tidak bisa mengendalikan tanggapan semua orang. Kamu bisa menemukan pujian atau celaan di waktu yang sama. Jika kamu menjadikan tanggapan atau validasi mereka sebagai alasan untuk melangkah, kamu jelas sulit menemukan titik bahagia.

Pada titik tertentu kamu bingung mengapa kamu tak juga menemukan kebahagiaan yang kamu cari. Ulasan di atas mencoba membuka pikiranmu pada semua hal, yang terkadang tanpa kamu sadari terus bertumbuh dalam dirimu, dan menjadi batasmu menemukan kebahagiaan. Saatnya kamu menciptakan bahagia.

Related

Tips 2006598999912069597

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item