Ini Penyebab Terjadinya Gusi Turun, dan Diagnosis Pengobatan Dokter


Naviri Magazine - Menurut California Dental Association (CDA), setidaknya tiga dan empat orang dewasa mengalami kondisi gusi turun, dan tidak mengalami rasa sakit atau keluhan apapun.

Kebiasaan buruk dalam merawat kebersihan mulut tanpa disadari dapat memperparah kondisi ini. Berikut sejumlah faktor yang dapat menyebabkan gusi turun:

1. Penyakit gusi (periodontitis)

Periodontitis atau penyakit gusi disebabkan adanya infeksi bakteri gusi yang menghancurkan jaringan gusi dan tulang penyokong yang menahan gigi untuk tetap pada tempatnya. Penyakit gusi sebagian besar merupakan penyebab utama dari resesi gingiva.

2. Gen

Sebagian orang bisa jadi lebih rentan terhadap penyakit gusi yang berhubungan dengan gen. Sebuah studi menunjukkan bahwa 30% populasi dapat dengan mudah terkena penyakit gusi, terlepas dari seberapa baik mereka merawat gigi.

3. Menyikat gigi terlalu keras

Melakukan perawatan gigi dengan tidak hati-hati, misalnya menyikat gigi terlalu keras atau dengan cara yang salah, dapat menyebabkan enamel pada gigi menipis dan akhirnya menyebabkan gusi turun.

4. Kurang merawat gigi

Menyikat gigi secara tidak tepat, jarang flossing, dan tidak berkumur dengan obat kumur antibakteri, dapat mempermudah plak untuk berubah menjadi kalkulus (tartar) alias karang gigi.

Karang gigi yang sudah mengeras ini hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi, salah satunya melalui proses scaling. Membiarkan karang gigi terlalu lama bisa menyebabkan gusi turun.

5. Perubahan hormon

Fluktuasi kadar hormon wanita seumur hidup, seperti pubertas, kehamilan, dan menopause, dapat membuat gusi jadi lebih sensitif dan rentan terhadap resesi gingiva.

Faktor-faktor risiko

Beberapa kebiasaan dan faktor risiko dari resesi gingiva meliputi:
  • Pengerasan plak yang menumpuk (tartar)
  • Merokok
  • Riwayat keluarga terkait penyakit gusi
  • Diabetes
  • HIV/AIDS
  • Obat-obatan tertentu yang menyebabkan mulut kering.

Kondisi mulut kering (xerostomia) dapat disebabkan kebiasaan merokok atau obat-obatan tertentu, seperti antihistamin, dekongestan, dan obat nyeri otot.

Mulut kering berarti mulut memiliki air liur kurang dari yang seharusnya. Tanpa cukup air liur, jaringan dalam mulut dapat menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan cedera.

Diagnosis dan pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

Resesi gingiva dan bentuk penyakit gusi lainnya memerlukan diagnosis oleh dokter gigi. Pemeriksaan fisik dapat mengindikasikan masalah ini.

Probe juga dapat digunakan untuk mengukur kantong gusi. Probe merupakan alat berupa penggaris kecil.

Pemeriksaan penyakit gusi biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research, ukuran kantong gusi yang normal berkisar antara 1-3 milimeter. Jika ukurannya lebih besar, maka itu merupakan tanda dari penyakit gusi.

Anda bisa memeriksakan diri ke dokter gigi spesialis gusi dan tulang gigi atau periodontis, jika mengalami masalah resesi gingiva. Biasanya, dokter akan menentukan pengobatan terbaik untuk menyelamatkan jaringan gusi dan gigi Anda.

Jika ditemukan adanya infeksi bakteri, Anda mungkin akan diresepkan antibiotik oleh dokter.

Related

Health 8453900228205717230

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item