Jika Manusia Berevolusi dari Kera, Mengapa Saat Ini Masih Ada Kera? Ini Penjelasannya


Naviri Magazine - Penjelasan yang merupakan jawaban berikut ini dikutip dari buku Richard Dawkins, The Magic of Reality. Dawkins menjelaskan teori evolusi dengan menganalogikannya melalui percobaan pikiran.

Bayangkan kita bisa melakukan time travelling. Secara fakta, kita semua tahu bahwa kita orang Indonesia bisa menikah antar suku dan menghasilkan keturunan dari hasil perkawinan tersebut. Bahkan orang Indonesia juga bisa memiliki keturunan dari hasil persilangan dengan ras Eropa yang berbeda dengan Indonesia, yaitu Asia.

Selanjutnya, bayangkan kita melakukan perjalanan waktu ke tahun 80-an. Bertemu orang Indonesia di tahun tersebut. Bayangkan seandainya kita bertemu jodoh di sana dan menikah. Dari hasil pernikahan itu bisa menghasilkan anak, kan? Iya, bisa.

Nah, sekarang bayangkan kita mundur jauh ke 10 ribu tahun. Bertemu bangsa di zaman kerajaan. Seandainya kita ketemu jodoh di sana dan menikah, tentu masih bisa punya anak juga.

Sekarang, ambil 1 orang di zaman itu dan ajak travelling. Pergilah mundur lagi ke 10 ribu tahun sebelumnya. Nikahkan orang yang tadi dibawa dengan penduduk yang hidup di era itu. Mereka bisa menikah, dan bisa punya anak.

Sekarang ambil 1 penduduk di era itu seperti tadi. Bawa lagi mundur 10 ribu tahun. Lakukan hal ini terus sampai 100 kali. Pasti setiap orang yang kita bawa itu bisa dinikahkan dengan penduduk 10 ribu tahun sebelumnya, kan?

Bagus, setelah 100 kali melakukan time travelling secara mundur, kita mulai sadar kalau bentuk spesies manusia ternyata berubah makin purba. Anggaplah ternyata nenek moyang kita semakin mirip kera, tapi bukan kera modern (kera zaman purba). Bisakah kita menikah dengan nenek moyang ini? Ternyata tidak. Jelas saja, bentuk kita dengan kera purba tentu beda sekali.

Bayangkan, apakah kera modern (di tahun 2020-an) bisa menikah dengan kera purba itu? Tidak bisa juga. Walau sesama kera, rentang zaman mereka jauh sekali, pastinya sudah beda sekali perkembangannya.

Sekarang nikahkan kera purba itu dengan makhluk yang kita bawa dari 10 ribu tahun sebelumnya. Nah, baru bisa.

Masuk akal tapi aneh, kan? Itulah teori evolusi.

Kalau mau dilanjutkan, kita bisa mundur sampai ke ratusan juta tahun yang lalu, dan menemukan bahwa dulu bahkan tidak ada mamalia. Kehidupan bermula dari air. Iya, salah satu nenek moyang kita juga ikan purba, bukan cuma kera (yang tentunya tak sama seperti ikan di tahun 2020-an).

Kalau dari teori sains, semua makhluk hidup berasal dari makhluk uniseluler yang nantinya berkembang melalui evolusi panjang, hingga seperti sekarang.

Jadi, kita dengan kera modern itu bersaudara. Kita dengan ikan modern juga saudara, tapi saudara jauh (karena bentuk ciri kita sudah berpisah dari ratusan jutaan tahun yang lalu, lebih lama di banding dengan kera).

Evolusi artinya perubahan suatu sifat yang terwariskan dari suatu populasi ke generasi berikutnya. Bukan berubah dari A ke B langsung.

Terus kenapa kera purba bisa berevolusi jadi manusia, tapi masih ada yang jadi kera modern sampai sekarang?

Karena ada yang namanya isolasi.

Anggaplah kera purba sebagai dahan pohon. Seiring waktu, dahan itu akan bercabang. Cabang itu mewakili spesies manusia dan spesies kera modern. Tentu saja dahan pohon (kera purba) tidak sama dengan cabangnya (kera modern), kan? Tapi cabang pohon adalah bagian dari dahan (kera dan manusia satu garis keturunan dari kera purba).

Mari ambil contoh lagi untuk menjelaskan proses isolasinya. Kita yang jutaan tahun tinggal di daratan Asia Tenggara, punya perawakan yang mirip dengan orang Malaysia, Thailand, Filipina, dll, karena serumpun. Sementara dengan orang Jepang, Korea, dan China, agak beda karena mereka bukan Asia Tenggara. Tapi kita lebih mirip dengan orang Jepang dibanding orang rumpun Eropa.

Karena apa? Karena kita masing-masing terisolasi di benua yang beda dengan mereka.

Ya, biarpun sekarang kita masih bisa kawin antar ras. Coba saja perkawinan antar suku maupun negara dilarang sampai ke jutaan tahun berikutnya. Pasti anak cucu kita di jutaan tahun ke depan tak akan bisa kawin dengan orang Eropa. Sama seperti cerita analogi time travelling tadi.

Begitulah cara evolusi bekerja, dan itulah jawaban kenapa kita dan kera modern bisa berpisah garis keturunan padahal di masa lalu berasal dari satu nenek moyang, yaitu kera purba.

Related

Science 7426025486696868185

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item