Kalahkan Jeff Bezos dan Elon Musk, Inilah Orang Terkaya di Dunia Saat Ini


Naviri Magazine - Bernard Arnault, orang kaya asal Prancis dan bos Louis Vuitton (LVMH), sukses menyalip CEO Amazon Jeff Bezos dan pendiri Tesla Elon Musk setelah kekayaannya menyentuh US$199,3 miliar atau setara Rp2.889 triliun. Kekayaan Arnault melompat karena sahamnya moncer lebih dari 35 persen sejak awal tahun ini.

Di bawah Arnault ada Bezos yang mencatatkan kekayaan bersih saat ini US$190,6 miliar, dan Musk senilai US$184 miliar. Keduanya, menurut real time net worth Forbes, cukup lama bertengger di atas Arnault.

Sebelumnya, pada Juli lalu, kekayaan Arnault juga sempat menandingi Bezos dan Musk. Namun, takhta orang terkaya nomor wahid itu hanya seumur jagung. Bahkan, pada Mei dan Juni, tiga taipan tersebut kebut-kebutan merebut posisi orang terkaya.

Arnault menjadi lebih kaya US$100 miliar hanya dalam setahun di tengah pandemi covid-19. Kekayaan itu berasal dari 47 persen saham LVMH yang dikempitnya, termasuk merek-merek barang mewah, seperti Louis Vuitton, Moet & Chandon, Christian Dior, Sephora, dan Tiffany & Co.

Diketahui, LVMH memiliki puluhan merek barang mewah, mulai dari pakaian, sepatu, tas, hingga kosmetik. LVMH menjadi raksasa ritel mewah terbesar di dunia di bawah tangan Arnault.

Lalu, siapakah Arnault? Bagaimana sepak terjangnya?

Pemilik nama lengkap Bernard Jean-tienne Arnault ini lahir pada 5 Maret 1949 di Roubaix, Prancis. Ia lahir dari pasangan Marie-Josephe Savinel dan Jean Leon Arnault, seorang teknik sipil.

Arnault kecil bekerja di perusahaan sang ayah, dan sukses membujuk sang ayah untuk fokus pada bisnis real estate Ferret-Savinel.

Tiga tahun kemudian, Arnault menjual divisi konstruksi industri senilai US$15 juta dan mulai mengakuisisi perusahaan tekstil.

Dari sana, ia mengepakkan sayap bisnisnya dan mengambil alih Financiere Agache, serta memenangkan lelang Boussac Saint-Freres, tekstil dan ritel yang membawahi Christian Dior.

Setelah membeli Boussac, hal pertama yang dilakukan Arnault adalah memutus hubungan kerja (PHK) dengan 9.000 orang pekerja. Tidak heran, ia mendapat julukan 'The Terminator' alias pemusnah.

Tidak sampai di situ, ia juga menjual nyaris seluruh aset perusahaan. Ia hanya mempertahankan merek Christian Dior dan Department Store Le Bon Marche.

Pada Juli 1988, Arnault mengongkosi US$1,5 miliar untuk membentuk perusahaan induk dengan Guinness yang memegang 24 persen saham LVMH. Lalu, ia terus menambah kepemilikan sahamnya hingga menjadi pemegang saham mayoritas.

Dia juga berhasil merebut kursi kepemimpinan LVMH. Lewat tangan dinginnya, ia mengembangkan LVMH menjadi salah satu grup barang mewah terbesar di dunia bersama Swiss Richemont dan Kering.

Hanya dalam 11 tahun, penjualan dan laba yang dihasilkan Arnault meningkat 5 kali lipat dan nilai pasar LVMH meroket hingga 15 kali lipat.

Tidak puas di situ, Arnault kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan mengakuisisi Celine. Lalu, Berluti dan Kenzo pada 1993.

Pada tahun yang sama, ia membeli surat kabar ekonomi Prancis La Tribune. Namun, ia menjual La Tribune pada 2007, yang digantikan dengan surat kabar lainnya, yaitu Les Chos.

Lewat LVMH, Arnault mengakuisisi produsen parfum Guerlain. Kemudian, Loewe, Marc Jacobs dan Sephora. Belum termasuk lima merek yang ia integrasikan dalam grupnya, yakni Thomas Pink, Emilio Pucci, Fendi, DKNY, termasuk La Samaritaine.

Related

Figures 3601841896263217442

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item