Kisah Terungkapnya Para Wanita yang Disembunyikan dalam Sejarah Amerika (Bagian 3)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Terungkapnya Para Wanita yang Disembunyikan dalam Sejarah Amerika - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Deborah Shapiro sebagai petugas yang berwenang atas seluruh arsip, beralasan, sementara tim penelitian dan para peminat telah bekerja secara independen untuk menemukan perempuan yang berafiliasi dengan Smithsonian yang telah dikaburkan dari sejarah, sebenarnya Smithsonian juga bergantung bantuan pada publik. 

“Kami membutuhkan peneliti luar untuk datang dan mengajukan pertanyaan kepada kami, agar kami bisa menghubungkan beberapa titik yang mungkin merupakan jawaban,” katanya, “karena ada begitu banyak dari kisah-kisah ini yang belum terungkap.”

Ternyata arsip itu memiliki folder berjudul "Sheila Minor, 1972-1975," yang mereka atur untuk dikirim dari penyimpanan di luar lokasi penyimpanan arsip institut. Sementara itu, Deborah dan tim terus melacak arsip di ruang penyimpanan dan menemukan kwitansi dari hotel tempat para peserta konferensi tinggal. Salah satunya tercantum Sheila Minor Jones. 

"Itu sangat menarik untuk dilihat," kata Deborah Shapiro.

Gambar itu membuktikan bahwa dia ada di sana, di konferensi. Namun, ketika para arsiparis mendapatkan file Sheila Minor sepanjang minggu itu, mereka dapat mengisi lebih banyak detail untuk kisahnya. 

Kegagalan Amerika

Sheila bukanlah seorang asisten administrasi biasa. Dia adalah teknisi riset biologi dengan gelar B.S. dalam biologi. Itu adalah pekerjaan pertamanya dengan pemerintah federal, dalam sesuatu yang akan menjadi kariernya sampai 35 tahun kemudian di berbagai biro federal.

Dia melanjutkan untuk mendapatkan gelar master ilmu lingkungan di Universitas George Mason, dan berkolaborasi dengan sekolah-sekolah K-12 (TK–SMA) untuk meningkatkan pendidikan sains. Dalam dua tahun berikutnya, ia berpartisipasi dalam penelitian mamalia di Kepulauan Poplar, dan mempresentasikan temuannya di American Society of Mammalogists Meeting pada tahun 1975.

Deborah Shapiro mengatakan, fakta bahwa Sheila Minor sebelumnya dikira hanya sebagai asisten administrasi, justru mengungkapkan semua kisah hidupnya dengan manis. 

“Ada begitu banyak bias yang tidak disadari—bahkan mungkin bias sadar—karena kebetulan dia adalah wanita kulit hitam di foto itu,” katanya. “Saya pun tidak menyangka, sampai saya mendapatkan bio-filenya kembali dari koleksi yang disimpan di luar. Tapi dia benar-benar seorang ilmuwan, dan dia melakukan penelitiannya sendiri.”

Selain itu, kelalaian membubuhkan keterangan foto hanya untuk Sheila Minor, menceritakan kisah yang lebih luas tentang wanita dalam sains yang "tidak diidentifikasi" di sepanjang sejarah Amerika.

Menurut Margot Lee Shetterly, tidak mungkin membaca cerita Sheila Minor dan tidak memikirkan orang-orang seperti Katherine Johnson, Dorothy Vaughan, dan Mary Jackson dari NASA, yang kontribusinya terhadap ras antariksa Amerika sebagian besar tidak diketahui hingga ia berbagi kisah mereka dalam bukunya, “Hidden Figures: The American Dream and the Untold Story of the Black Women Mathematicians Who Helped Win the Space Race.”

"Dia adalah ilmuwan yang bekerja, berkontribusi bersama rekan-rekannya, dan dia bahkan tidak dihargai secara profesional, dimana namanya seharusnya tercatat pada konferensi ilmiah," kata Shetterly kepada NYT. 

"Foto itu, dengan wajah cokelat yang setengahnya dikaburkan oleh orang-orang di sekitarnya, adalah metafora sempurna untuk masalah yang lebih besar dari kegagalan sejarah untuk mencatat karya para ilmuwan wanita, khususnya para ilmuwan wanita kulit berwarna. Kontribusi historis perempuan kulit hitam telah dikaburkan atau dilupakan.”

Setelah pengungkapan identitas Sheila Minor mencapai babak akhir, Candace Jean Andersen jadi bertanya-tanya, seberapa banyak foto wanita tanpa nama yang belum pernah ia lihat? 

“Lalu ada berapa wanita yang bahkan tidak difoto, bergegas, dan kemungkinan bahkan tidak dicatat sama sekali? Jumlahnya yang tidak kita ketahui agak mengintimidasi,” katanya seperti dikutip Smithsonian. 

Sheila Minor yang sekarang berusia 71 tahun, tinggal di Virginia. Kepada CNN, Sheila mengatakan tidak disebutkan dalam foto bukanlah hal besar. 

"Saya menganggap diri saya tersembunyi karena yang penting adalah hasilnya. Ketika kamu tahu di dalam dirimu, siapa kamu, dan siapa dirimu, apa itu penting?" dia berkata. “Teman yang lain berkata, hanya soal waktu sampai dunia mengetahui siapa dirimu.”

Saat ini, Sheila Minor fokus menjadi seorang nenek, berkeliling kota dengan mobil  convertible, dan mengambil kelas tari perut. Sepanjang hidupnya, Sheila sangat suka menari. 

Candace Jean Andersen tidak memulai perjalanan ini untuk membantu mengembalikan kisah perempuan kulit hitam dalam perkembangan ilmu pengetahuan ke dalam buku sejarah Amerika. Tapi sekarang dia merasa sangat bersemangat. Dia mempertimbangkan untuk menulis buku tentang kejadian ini atau menulis biografi Sheila. 

“Saya harap menemukan Sheila dapat membuka gambar yang lebih besar. Seperti episode bersambung mengenai para wanita yang disembunyikan atau tak dikenal dalam Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika,” kata Andersen. “Jadi, siapa lagi?”

Related

History 3237267664480004382

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item