Mengenal Burnout: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Cara Mengatasinya


Naviri Magazine - Work from home (WFH), pekerjaan yang menumpuk, lelah yang berkepanjangan, emosi yang tak stabil, merupakan tanda-tanda burnout yang makin sering terjadi di masa pandemi Covid-19.

Setiap orang dapat mengalami burnout jika tak dapat mengelola stres dengan baik. Jika terus dibiarkan, burnout dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan merusak kesehatan mental.

Apa itu Burnout?

Psikolog Industri Organisasi, Kiky Dwi Saraswati, menjelaskan burnout merupakan kondisi psikologis yang terjadi ketika penderitanya terpapar stres berkepanjangan lantaran pola kerja yang buruk dan tidak sehat.

"Yang rentan mengalami burnout adalah karyawan dengan pekerjaan yang stressful, baik dari segi beban kerja, tekanan, dan lingkungan kerja," kata Kiky.

Sementara itu, mengutip Aafp, burnout berasal dari gangguan metabolisme energi. Burnout dapat dianalogikan seperti baterai. Seseorang yang mengalami burnout layaknya kehabisan baterai. Burnout membuat seseorang tak bersemangat dan lelah berkepanjangan.

Burnout ditandai dengan munculnya sejumlah gejala, baik secara fisik maupun mental. Berikut gejalanya:

1. Merasa lelah

Pertama-tama, Anda akan mulai mengalami kelelahan psikologis yang juga berdampak pada kelelahan fisik.

"Sehingga walaupun sudah tidur cukup tapi tetap merasa lelah," kata Kiky.

2. Sinisme

Umumnya, perasaan lelah akan diikuti dengan hilangnya empati. Anda cenderung akan 'nyablak' dan 'ceplas-ceplos' lantaran tak lagi peduli dengan perasaan orang lain.

"Sinisme. Bersikap 'julid' tanpa memedulikan apakah orang lain sakit hati dengan ucapan dan perbuatannya atau tidak," kata Kiky.

3. Merasa gagal

Setelah bersikap sinis, Anda mulai kehilangan kontrol diri sendiri. Perasaan kesepian dan merasa gagal akan muncul.

Muncul perasaan bahwa diri selalu gagal, bahkan dalam hidup tak pernah melakukan sesuatu yang benar-benar bermakna.

4. Aspek kognitif menurun

Aspek kognitif saat burnout juga ikut terganggu. Seseorang yang burnout akan mudah kehilangan fokus, pikiran melayang-layang, dan pekerjaan tak kunjung selesai.

5. Pusing hingga muntah

Dalam satu kondisi, Anda juga mungkin akan mengalami pusing, tak berselera atau selera makan tinggi, hingga mual dan muntah.

"Raut wajah terlihat lelah atau kusut, tubuh merasa lelah atau pegal-pegal. Gejala psikosomatis akibat stres seperti kepala pusing, perut mual, maag, dan lain-lain," kata dia.

Menurut Kiky, level atau tingkatan burnout pada setiap orang bermacam-macam tergantung kondisi dan situasi seseorang.

Cara Mencegah Burnout

Burnout dapat dicegah dengan melakukan sejumlah cara berikut ini:
  • Manajemen waktu yang baik
  • Tidur yang cukup
  • Makan makanan bernutrsi tinggi
  • Me time
  • Bersosialisasi

Perusahaan juga dapat mencegah burnout pada karyawan dengan melakukan sejumlah cara berikut ini:
  • Jadwal kerja yang normal
  • Pekerjaan yang wajar
  • Menyediakan konseling karyawan
  • Apresiasi kerja karyawan

Cara Mengatasi Burnout

Tak perlu khawatir saat burnout melanda. Segera lakukan langkah-langkah untuk mengatasi burnout. Berikut cara mengatasi burnout:
  • Mengatasi sumber stres
  • Mengelola stres dengan baik
  • Melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti hobi
  • Meditasi
  • Berolahraga

Jika burnout terus berlanjut, segera berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog.

Itulah pengertian burnout, gejala burnout, cara mencegah burnout, dan cara mengatasi burnout.

Related

Psychology 237369091414148645

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item