Mengenal Penyakit Sakit Kuning dan Tips Mengatasinya


Naviri Magazine - Sakit kuning atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut jaundice sebenarnya bukanlah merupakan penyakit, tetapi lebih tepat merupakan gejala dari suatu penyakit atau gangguan organ dalam tubuh. 

Penyakit ini sering merupakan gangguan pada liver atau hati, penyumbatan saluran empedu (misalnya karena batu), atau bisa pula disebabkan karena pemakaian obat-obatan yang mengganggu fungsi liver (hati).

Pada bayi yang baru lahir, gejala ini sering muncul dan menunjukkan adanya gangguan metabolisme bilirubin (substansi yang diproduksi pecahan sel darah merah).

Gejala penyakit kuning ini biasanya ditandai dengan warna kuning yang muncul pada kulit dan bagian mata. Hal ini terjadi, sebenarnya, karena bilirubin yang meningkat. Setelah terbentuk, bilirubin tersebut akan dibawa ke bagian liver untuk kemudian diolah. 

Tetapi karena ada gangguan pada liver, maka kinerja liver pun menjadi tidak sempurna—yang mengakibatkan bilirubin akan meningkat jumlahnya dalam darah dan menyebabkan warna kuning.

Penyakit kuning ini termasuk berbahaya bagi bayi, tetapi tidak semua warna kuning pada bayi yang baru lahir tergolong berbahaya. Biasanya warna kuning yang muncul pada bayi baru lahir akan menghilang dalam beberapa hari. 

Namun, apabila tidak hilang atau malah bertambah kuningnya, maka akan terjadi anemia atau kurang darah karena banyaknya sel darah merah yang pecah, yang lama-lama akan menyebabkan kurangnya suplai oksigen ke otak sehingga menyebabkan kerusakan otak dan terhambatnya perkembangan fisik dan mental si bayi.

Sekadar untuk menambah pengetahuan, beberapa penyakit yang dapat menyebabkan peningkatan birilubin, selain penyakit kuning sebagaimana yang disebutkan di atas, di antaranya:
  • Hepatitis (infeksi / radang / liver / hati).
  • Cirrhosis (penyakit liver / hati, dimana sudah terjadi kerusakan sel-sel liver).
  • Batu empedu.
  • Jenis-jenis anemia tertentu.
  • Malaria.
  • Sifilis.
  • Penyakit hodgkin.
  • Liver pada bayi baru lahir yang belum berkembang sempurna atau yang mengalami infeksi.

Ketika penderita penyakit kuning ini dibawa ke dokter, maka biasanya tindakan dokter adalah melakukan pemeriksaan darah dan urine lengkap, termasuk biopsi liver jika dibutuhkan. Pengobatannya tergantung dari penyebabnya. Pada penyakit yang ringan, hanya memerlukan obat-obatan dan istirahat saja, tetapi ada juga yang memerlukan operasi, misalnya karena batu empedu.

Pada bayi yang baru lahir, dimana kadar birilubinnya tinggi, biasanya dokter akan melakukan terapi pemanasan, dimana bayi akan diletakkan di bawah lampu fluorescent dengan jarak tertentu, selama 24 sampai 48 jam atau selama yang direkomendasikan, sampai livernya cukup mampu mengelola birilubin. Dengan terapi pemanasan ini, birilubin akan dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.

Nah, apabila Anda ingin menggunakan resep tradisional untuk mengatasi penyakit kuning ini, Anda bisa menggunakan resep berikut ini.

Siapkan 75 gram jali, beras secukupnya, jagung secukupnya, jahe secukupnya, gula secukupnya, dan santan secukupnya.

Cara membuatnya, jali direndam dalam air selama lima sampai delapan jam, kemudian semua bahan di atas dijadikan satu. Masaklah bahan-bahan tersebut hingga menjadi bubur. 

Jika Anda mau, bisa ditambahkan 25 gram jamur putih kering. Caranya, jamur direndam terlebih dulu hingga lembut atau lunak, kemudian dimasukkan ke dalam bubur jali. Nah, bubur jali pun siap dinikmati untuk mengatasi keluhan penyakit Anda.

Selain resep di atas, Anda juga bisa menggunakan resep berikut ini.

Siapkanlah daun, akar dan batang pohon ciplukan dalam jumlah secukupnya, kemudian rebuslah dengan menggunakan air secukupnya. Setelah mendidih, angkat dan diamkan. Minumlah air rebusan itu tiga kali sehari selama satu bulan.

Related

Tips 6090466264118117198

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item