Penelitian Ilmuwan Terkait Bulan Terbelah Dua, Mukjizat Termasyhur Nabi Muhammad


Naviri Magazine - Salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW yang termasyur adalah terbelahnya Bulan menjadi dua bagian. Beberapa penelitian pun dilakukan terkait fenomena Bulan terbelah dua tersebut, bahkan seorang anggota NASA pernah berkomentar terkait fenomena tersebut.

Dikutip dari Arab News, pembelahan Bulan menjadi dua oleh Rasulullah itu sebagai bukti kenabian di hadapan orang-orang musyrik. Hal itu seperti yang disampaikan di Al-Qura'an pada surat Al-Qamar ayat 2 dan 3.

"Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: '(Ini adalah) sihir yang terus-menerus. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya'." (QS Al-Qamar: 2–3).
        
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari juga mengatakan dari Anas ibnu Malik, bahwa penduduk Mekah pernah meminta kepada Rasulullah untuk memperlihatkan kepada mereka suatu mukjizat yang membenarkan kenabiannya. Maka Nabi Muhammad memperlihatkan kepada mereka Bulan terbelah menjadi dua bagian, sehingga mereka melihat kekosongan di antara keduanya.

"Dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu, bahwa penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar beliau menunjukkan tanda-tanda (mukjizat). Maka beliau memperlihatkan kepada mereka, bulan terbelah menjadi dua bagian hingga dapat terlihat gua Hira dari celah di antaranya". (HR. Bukhari, No. 3579. Shahih).

Terkait terbelahnya Bulan menjadi dua, banyak ilmuwan melakukan penelitian. Salah satunya Tom Watters, peneliti dari Smithsonian National Air dan Space Museum.
        
Dia menyebut Bulan memiliki patahan bernama Lobate Scarp. Patahan ini diyakini akibat material kerak bulan yang saling mendorong.

Meski tidak secara spesifik 'membuktikan' mukjizat Nabi Muhammad, patahan ini juga disebut Watters mengindikasikan terdapat faktor yang menyebabkan Bulan mengalami pengerutan atau penyusutan. Watters sendiri memperkirakan patahan terjadi pada sekitar dua miliar tahun lalu, hingga ratusan juta tahun lalu.

Sementara itu, staf peneliti NASA Lunar Science Institute (NSLI), Brad Bailey, pernah mengatakan hal berbeda. Dia menyebut bahwa NSLI belum menemukan laporan bukti ilmiah yang menyebut bahwa Bulan terbelah menjadi dua atau lebih dan kemudian menyatu kembali di titik tertentu di masa lalu. 

Related

Science 7169179325693333699

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item