Asal Usul Sidney Sheldon Jadi Penulis Novel Terkenal (Bagian 1)


Ide cerita tentang psikiater yang coba dibunuh seseorang terus menghantui Sidney Sheldon. Namun, ia merasa kisah itu tak bisa dituangkan menjadi drama. 

“Aku harus masuk ke kepala psikiater untuk melihat bagaimana dia menyelesaikan masalah… hal itu mustahil dikerjakan dalam bentuk drama. Bentuknya harus novel, dengan pikiran-pikirannya bisa dijelaskan kepada pembaca. Namun, aku tahu, aku tidak mampu menulis novel. Jadi kubuang gagasan itu,” kenang Sheldon dalam memoarnya, The Other Side of Me. 

Sebagai penulis naskah drama dan skenario film/televisi, ia punya jam terbang tinggi dan nama besar. Novelis? Ia belum punya karya. Pada kenyataannya, Sheldon gagal membuang gagasan yang menggenangi benak. Ia mulai mendiktekan kisah tersebut kepada sekretarisnya. Novel tersebut kelar dengan judul The Naked Face. 

Sheldon mengirim naskah itu ke lima penerbit. Namun nama besar di Hollywood dan Broadway ternyata tak otomatis menjual. Lima penerbit itu menampik. Ia tak menyerah. 

Penerbit keenam, William Morrow, bersedia menerbitkan The Naked Face. Ketika itu, usia Sheldon beranjak senja, 53 tahun. Ia lahir pada 11 Februari 1917 di Chicago. Beberapa pekan kemudian, sepucuk kabar mampir. The Naked Face telah terjual 17 ribu eksemplar. Toh pria yang pernah menjadi pilot Angkatan Udara AS pada Perang Dunia ke-2 ini dirundung gundah. 

“Aku punya acara TV yang ditonton 20 juta orang. Aku sungguh tak gembira mendengar kabar hanya berhasil menjual, apa pun itu, sebanyak 17 ribu eksemplar,” kata Sheldon ke pihak penerbit. 

Kebebasan Kreatif 

Di sisi lain, Sheldon semringah membaca sejumlah ulasan di koran dan majalah. Penulis di The New York Times, misalnya, menyebut The Naked Face sebagai kisah thriller dari seorang pendatang baru terbaik pada tahun tersebut. Novel itu pun dinominasikan sebagai peraih Edgar Allan Poe Award, ajang perhargaan untuk karya-karya bergenre misteri/thriller. 

Sheldon semakin keranjingan bikin novel. Pada 1973, The Other Side of Midnight terbit. Sambutan publik kian dahsyat. Novel ini bertahan sebagai best seller versi The New York Times selama 53 minggu – rekor tertinggi pada masanya. 

Sebagai novelis, Sheldon mengaku diliputi perasaaan senang yang baru. Ada kebebasan kreatif yang tak diperolehnya sebagai penulis naskah drama atau skenario. “Menulis skenario, acara televisi, atau drama selalu merupakan upaya kolaboratif… penulis selalu bekerja dengan para pemain, sutradara, produser, dan musisi,” kata Sheldon. 

Novelis adalah pemain, sutradara, dan produser sekaligus. Ia memiliki ruang kreativitas yang jauh lebih luas. Entah mengapa Sheldon tak mengungkit peran penerbit yang dalam banyak kasus lain bisa sangat mengatur. Mungkin lantaran ia tak mengalaminya. 

Sebagai penulis naskah drama, film layar lebar, dan televisi; nama Sheldon berkibar. Dia menulis enam drama untuk Broadway. Karya terbesarnya adalah drama musikal Redhead, yang dibintangi Gwen Verdon, dipanggungkan dari 1959 hingga 1960 dan memberinya Tony Award. 

Dari panggung drama, Sheldon menjajaki Hollywood. Ia meraih Academy Award pada 1948 untuk penulisan skenario The Bachelor and the Bobby-Soxer. Setelah mengerjakan lebih dari 20 skenario film, dia beralih ke televisi. Di antaranya menulis untuk komedi situasi terkenal, The Patty Duke Show (ABC, 1963-1966) dan I Dream of Jeannie (NBC, 1965- 1970). 

Ketika mengerjakan “I Dream of Jeannie” itulah ide untuk The Naked Face muncul. Ia juga menciptakan serial Hart to Hart yang dibintangi Robert Wagner dan Stefanie Powers, ditayangkan di ABC dari 1979 hingga 1984. 

Baca lanjutannya: Asal Usul Sidney Sheldon Jadi Penulis Novel Terkenal (Bagian 2)

Related

Books 6421789688929233419

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item