Kisah Bung Karno dan Kedekatannya dengan Buku: Sudah Cinta Membaca Sejak Kecil


Naviri Magazine - Kesukaan Bung Karno pada buku bukan rahasia. Sejak kecil, Bung Karno telah terbiasa membaca buku. Bapak Bung Karno, Raden Soekemi Sosrodihardjo, yang aktif sebagai anggota perkumpulan Theosofi, jadi muaranya. 

Berkat hak istimewa itu, Soekarno tak saja membaca buku koleksi orang tuanya, tapi ia dapat mengakses sebuah perpustaan besar miliki kaum Theosofi dengan bebas. Buku-buku di perpustakaan theosofi itu laksana peti harta karun baginya.

Kecintaannya kepada buku-buku berlanjut hingga Soekarno masuk Hoogere Burgerschool (HBS) di Surabaya. Kala anak-anak lain bermain, Soekarno banyak menghabiskan waktunya belajar dengan membaca buku-buku. 

Lewat buku-buku, Soekarno mengejar pengetahuan luar sekolah. Pun sepulang ke rumah Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, Soekarno dapat mengakses dengan bebas seluruh koleksi buku tokoh Sarekat Islam.

“Oemar Said Tjokroaminoto berumur 33 tahun ketika aku datang ke Surabaya. Pak Tjokro mengajarku tentang apa dan siapa dia, bukan tentang apa yang ia ketahui ataupun tentang apa jadiku kelak. Seorang tokoh yang mempunyai daya cipta dan cita-cita tinggi, seorang pejuang yang mencintai tanah tumpah darahnya. 

“Pak Tjokro adalah pujaanku. Aku muridnya. Secara sadar atau tidak sadar ia menggemblengku. Aku duduk dekat kakinya dan diberikannya kepadaku buku-bukunya, diberikannya padaku miliknya yang berharga,” cerita Soekarno disampaikan kepada Cindy Adams.

Buku juga menjadi satu-satunya harta kekayaan Soekarno ketika menjalani hari-hari di pengasingannya di Ende (1934-1939), kemudian Bengkulu (1938-1942). Tercatat, koleksi buku Bung Karno mencapai seribu lebih. Bung Karno tak meninggalkan satu pun buku di pengasingan. Selepas diasingkan, seluruh buku ia bawa kembali ke Jakarta.

"Dalam koleksi bukunya itu terdapat buku-buku yang membicarakan fasisme serta cara-cara mengalahkannya. Misalnya, tulisan Willy Munzenberg yang berjudul 'Propaganda ala Waffe', atau karangan Ernst HenDry yang berjudul 'Hitler Over Rusia'. 

“Koleksi buku Soekarno yang sedemikian banyak disertai perenungan yang dalam mengantarkannya untuk merumuskan dasar negara," ungkap Peter Kasenda dalam buku Bung Karno Panglima Revolusi (2014).

Related

Indonesia 223203011193015738

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item