Kisah Nyata Para Wanita yang Memotong Penis Pasangannya

Naviri Magazine - Meski mengerikan, kasus-kasus pemotongan penis cukup sering kita dengar terjadi di mana-mana. Umumnya, kasus semacam itu dilakukan oleh seorang wanita yang menjadi pasangan si pria yang penisnya dipotong. Umumnya pula, alasannya karena si pria berselingkuh.

Seperti yang disebut tadi, kasus-kasus pemotongan penis kerap terjadi di mana-mana. Tiga kasus berikut ini mungkin yang tergolong sadis dan paling terkenal.

Kim Tran

Kim Tran adalah seorang wanita di Cina, yang menjalin hubungan dengan seorang lelaki. Hubungan mereka sempat bermasalah, ketika Kim Tran mengetahui pacarnya berselingkuh dengan bibinya. 

Kim Tran meminta agar pacarnya berhenti selingkuh, tapi si pacar malah menolak. Kim Tran lalu menjebak si pacar, mengikat tangan dan kakinya di dapur, kemudian memotong penis si pacar. Yang lebih sadis, Kim Tran membuang potongan penis pacarnya ke toilet.

Shongphong Nammwan

Shongphong Nammwan adalah wanita Thailand yang membuat para suami di sana takut berselingkuh. Pasalnya, Shongphong Nammwan memotong penis suaminya, karena si suami berselingkuh selama bertahun-tahun. 

Shongphong Nammwan sudah mencoba mengingatkan si suami, agar berhenti selingkuh. Tapi suaminya tetap nekat. Maka Shongphong Nammwan pun memotong penis suaminya, lalu memberikan potongan penis itu ke bebek peliharaannya.

Lorena Bobbit

Lorena Bobbit menikah dengan John Bobbit. Selama menikah, John kerap melakukan kekerasan fisik pada Lorena. Suatu malam, John memperkosa istrinya dengan kasar, juga melakukan penganiayaan fisik. 

Lorena Bobbit sangat marah atas perlakuan suaminya. Dengan marah pula, dia mengambil pisau di dapur, lalu memotong penis suaminya. Setelah itu, ia buang potongan penis si suami ke tempat sampah.

Setelah sadar yang diperbuatnya mengerikan, yaitu memotong penis si suami, Lorena Bobbit lalu menghubungi 911, dan meminta pertolongan. Untung, potongan penis milik John bisa ditemukan, dan bisa disambung kembali. Tapi John kemudian ditangkap, karena menganiaya istrinya. Sementara Lorena dibebaskan, dan hanya diminta menjalani 45 hari rehabilitasi, untuk membantu memulihkan mentalnya.