Mengapa Teori Evolusi Lamarck Ditolak, tapi Teori Evolusi Darwin Diterima?


Naviri Magazine - Kenapa teori evolusi Lamarck disanggah? Padahal teori evolusi Darwin yang adaptasi (contoh: burung finch yang paruhnya bervariasi) bersesuaian dengan teori evolusi Lamarck malah diterima oleh masyarakat umum?

Teori evolusi Lamarck disanggah karena memang bisa disanggah. Basis argumentasinya kurang kuat.

Mari kita mulai dengan membahas teori Lamarck, kemudian kita bahas teori Darwin, dan mana di antara keduanya yang sesuai dengan fakta yang terjadi.

Pada tahun 1797, Jean Baptiste Lamarck mempublikasikan teori evolusi versinya yang mempunyai dua prinsip:

Digunakan/tidak digunakan (use and disuse). Prinsip ini menyatakan bahwa suatu organ yang sering digunakan oleh suatu organisme akan semakin berkembang, sedangkan yang jarang digunakan akan menyusut atau bahkan menghilang.

Pewarisan sifat yang diperoleh (inheritance of acquired characteristics). Prinsip ini menyatakan bahwa ciri yang diperoleh dari prinsip 1 akan diteruskan ke keturunan organisme tersebut.

Contoh yang paling sering digunakan adalah bagaimana Lamarck menerapkan teori ini pada jerapah. Lamarck berpendapat bahwa di masa lalu, jerapah-jerapah memiliki leher yang pendek. 

Namun, dengan adaptasi mereka untuk memakan dedaunan di puncak pohon tinggi, mereka terus meregangkan leher, dan akhirnya berleher panjang. Jerapah-jerapah hasil evolusi ini lalu meneruskan ciri leher panjangnya ke keturunannya, sehingga seluruh jerapah saat ini berleher panjang.

Selain pada jerapah, Lamarck juga menyatakan bahwa burung kehilangan giginya karena tidak pernah menggunakannya (burung hampir selalu hanya mencabik makanan atau langsung menelannya begitu saja), dan sebaliknya; mamalia memiliki gigi karena selalu menggunakannya untuk makan.

Lalu, pada tahun 1889, teori evolusi Lamarck akhirnya disanggah oleh eksperimen August Weismann. Weismann memotong ekor 68 tikus putih dan mengembangbiakkannya. Hingga generasi kelima, ternyata tidak ada satu pun tikus yang terlahir tanpa ekor atau bahkan sekadar ekornya tambah pendek.

Ia lantas menyatakan bahwa sifat individu hasil evolusi tidak diturunkan. Kurang lebih sama seperti kenapa anak dari dua orang binaragawan akan tetap terlahir sebagaimana anak lain (alias tidak lahir langsung dalam keadaan sixpack).

Sekarang, mari kita lihat teori evolusi Darwin.

Darwin mengajukan teori evolusinya dengan menilik prinsip-prinsip seperti:

Ada variasi di antara individu, bahkan untuk spesies yang sama. Ada mawar berwarna merah, putih, ungu, dan warna lain. Ada manusia berambut pirang, cokelat, hitam, merah, dan warna lain. Ada beruang yang besar dan yang kecil. Variasi ini belakangan diketahui disebabkan oleh keragaman genetika dan mutasi.

Alam akan selalu menyeleksi individu dengan cara-cara tertentu, misalnya melalui bencana alam, perubahan iklim, seleksi seksual, dan lain-lain.

Individu yang berhasil lolos dari seleksi alam akan lebih berpeluang kawin dengan sesama spesiesnya, dan menurunkan ciri yang membuatnya lolos (ciri yang diunggulkan oleh seleksi alam) ke keturunannya, dan begitu seterusnya, yang membuat suatu spesies sintas dan berkembang.

Berdasarkan versi Darwin, jerapah tidak berleher panjang karena meregangkannya untuk mencapai pohon. Jerapah berleher panjang karena seleksi alam mengunggulkan jerapah berleher panjang untuk memenangkan kompetisi jantan memperebutkan betina. 

Walhasil, jantan yang berhasil kawin dengan betina selalu jantan yang punya leher lebih panjang dibanding saingannya, dan ciri ini kemudian diteruskan hingga saat ini.

Bagaimana dengan burung finch?

Jika kita mengaplikasikan teori Lamarck pada kasus burung finch, kita akan mendapati bahwa: Suatu tempat memiliki biji-bijian, serangga, kaktus, dan buah. 

Burung finch mempunyai preferensi untuk memakan makanan tertentu. Misalnya finch A memilih terus memakan buah, finch B memilih terus memakan serangga, dan seterusnya. Paruh burung finch lalu berubah untuk menyesuaikan makanan yang dia makan.

Sedangkan skenario menurut teori Darwin adalah sebagai berikut:

Nenek moyang bersama finch (common ancestor) memiliki variasi pada paruhnya. Ada yang sedikit lebih panjang, ada yang sedikit lebih lebar, ada yang sedikit lebih berkait, dan ada yang sedikit lebih lainnya.

Mereka menyebar di berbagai habitat dan terspesialisasi dengan makanan yang lebih cocok dengan bentuk paruh mereka masing-masing.

Mutasi yang terjadi, ketika berpengaruh pada bentuk paruh burung dan berpengaruh pada caranya mendapatkan makanan, dapat membuat burung yang bersangkutan lebih sukses dibanding burung lain.

Burung pemakan serangga cenderung akan sering berinteraksi dengan sesama burung pemakan serangga. Begitu pula yang lain. Sehingga, burung-burung finch akan kawin sesuai "circle" makanan mereka, dan semakin jarang berinteraksi dengan "circle" finch lain. Lama-lama, akhirnya genetika finch satu akan berbeda dibanding finch lain sehingga menjadi spesies yang berbeda pula.

Jadi, meskipun "produk"-nya sama (bentuk paruh burung yang berbeda-beda, spesies yang berbeda-beda) namun asal dan prosedurnya sudah berbeda. Lamarck menyatakan bahwa perilaku dan lingkungan yang membuat individu bisa berubah dan berevolusi. Darwin menyatakan bahwa variasi individu, mutasi, dan seleksi alam yang membuat evolusi terjadi.

Teori evolusi versi Lamarck menyatakan bahwa evolusi terjadi karena sifat-sifat yang didapatkan dalam masa hidup suatu individu dapat diwariskan pada keturunannya.

Ini berbeda dengan versi Darwin, yang menyatakan bahwa evolusi terjadi karena spesies yang memiliki sifat yang merugikan cenderung akan punah, sedangkan spesies yang memiliki sifat yang menguntungkan cenderung akan bertambah banyak.

Jadi, mengapa teori evolusi Lamarck tidak diterima? Alasannya sederhana: karena terdapat eksperimen yang telah dilakukan, yang menyanggah teori tersebut.

Salah satu eksperimen yang menyanggah teori tersebut adalah eksperimen yang dilakukan oleh Weismann. Dia memotong ekor 68 tikus putih dan dibiarkan bereproduksi hingga lima generasi kemudian, di mana terdapat 901 individu yang dihasilkan dari tikus-tikus tersebut, dan tidak ada satu pun yang tidak memiliki ekor.

Related

Science 2263788268207490380

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item