Napas dan Badan Berbau Bawang? Ini 5 Hal yang Bisa jadi Penyebabnya
https://www.naviri.org/2021/09/napas-dan-badan-berbau-bawang-ini-5-hal.html
Naviri Magazine - Bau bawang putih yang kuat dari masakan bisa membuatnya lebih menggiurkan. Namun, tidak ketika keringat dan napas Anda berbau 'bawang'.
Napas dan badan yang bau bawang bisa lebih mengganggu bukan hanya untuk Anda, tapi juga orang sekitar.
Menurut Mayo Clinic, keringat itu sendiri tidak bau. Namun, karena berinteraksi dengan bakteri atau senyawa belerang pada kulit, itu menimbulkan bau tidak sedap.
Ada sejumlah penyebab napas dan badan Anda berbau tidak sedap atau juga kerap disebut bau 'bawang' yang dapat Anda hindari. Apa saja?
1. Konsumsi terlalu banyak kandungan allium
Sebagaimana dilansir LiveStrong, makanan dalam keluarga bawang (allium), termasuk bawang merah, daun bawang, bawang putih dan lokio, mengandung senyawa belerang tajam yang meresap melalui pori-pori kulit.
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, efek samping dari makan bawang putih atau mengonsumsi suplemen bawang putih termasuk napas dan bau badan.
Bau ini biasanya lebih mencolok jika Anda makan bawang putih mentah.
Mengolah banyak allium (seperti saat memasak) juga dapat membuat tangan dan jari Anda berbau seperti bawang putih selama sekitar satu hari sesudahnya.
Untuk mengatasi hal ini, jika bau bawang putih disebabkan oleh sesuatu yang Anda makan, baunya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, jika berasal dari suplemen yang Anda konsumsi, pertimbangkan untuk menghentikannya atau beralih ke jenis lain.
2. Konsumsi rempah-rempah seperti jinten atau kari
Tidak dipungkiri bahwa makan bawang putih dapat membuat Anda berbau, tetapi jika Anda tidak mengonsumsinya akhir-akhir ini, bau badan bisa jadi dari bumbu lain seperti jinten dan kari.
Kari dan jinten keduanya dipecah menjadi senyawa seperti belerang oleh tubuh Anda. Menurut The Ohio State University Wexner Medical Center, rempah-rempah yang bercampur dengan keringat di kulit Anda, juga dapat menimbulkamn bau 'bawang.'
Untuk mengatasinya, setelah makan banyak rempah-rempah ini, mungkin perlu beberapa hari agar baunya benar-benar hilang.
Jika belum hilang dalam tiga sampai empat hari, periksakan ke dokter Anda. Dan untuk mencegah bau busuk, Anda tidak harus menghindari rempah-rempah ini sepenuhnya - cobalah memakannya dalam dosis yang lebih kecil.
3. Obat dan suplemen tertentu
Obat berbasis sulfur tertentu, termasuk dimetil sulfoksida (yang kerap digunakan untuk mengobati beberapa kondisi kandung kemih), dapat menyebabkan bau badan dan bau mulut yang mirip dengan bawang putih, menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSKCC). Efek samping ini dapat berlangsung hingga 72 jam.
Terlalu banyak selenium juga bisa membuat napas atau bau badan Anda berbau seperti bawang putih, menurut MSKCC.
Jika obat Anda berada di belakang napas bawang putih dan itu mengganggu Anda, bicarakan dengan dokter Anda tentang pilihan lain.
4. Stres
Keringat yang disebabkan oleh stres berbeda dengan keringat yang Anda hasilkan saat Anda kepanasan atau berolahraga.
Kecemasan atau stres emosional memicu tubuh Anda untuk menghasilkan keringat berminyak, menurut Mayo Clinic, yang dapat bercampur dengan bakteri penghasil belerang pada kulit Anda untuk membuat ketiak Anda berbau seperti bawang putih.
International Hyperhidrosis Foundation merekomendasikan melakukan hal berikut untuk mengendalikan bau badan:
- Hilangkan bulu tubuh dari area yang memproduksi bau badan, karena rambut dapat memperburuk bau.
- Gunakan antiperspirant untuk mengurangi keringat (dan pertimbangkan untuk menerapkannya di malam hari agar lebih efektif).
5. Penyakit liver
Timbulnya napas dan badan bau bawang juga bisa menjadi tanda penyakit hati yang serius, menurut National Institutes of Health.
Penyakit hati tidak selalu menimbulkan gejala, menurut Mayo Clinic, tetapi ketika itu terjadi, mereka mungkin termasuk:
- Kulit dan mata kekuningan
- Sakit perut
- Pembengkakan di perut, kaki atau pergelangan kaki
- Kulit yang gatal
- Urin berwarna gelap dan/atau tinja berwarna pucat
- Mual atau muntah
- Kehilangan selera makan
- Lebih mudah memar
Jika Anda memiliki salah satu gejala di atas atau berpikir Anda mungkin memiliki masalah dengan liver Anda, segera buat janji dengan dokter.