Review The Last House on The Left, Film Debut Wes Craven yang Legendaris


Naviri Magazine - Wes Craven bisa dibilang salah satu ikon film horor yang tidak ragu menerobos batas-batas dalam genre tersebut. Hal itu dalam artian Wes Craven sering menampilkan ide-ide yang unik dalam membuat film-filmnya. 

Lihat saja franchise macam A Nightmare on Elm Street atau Scream yang merupakan pengembangan dari genre slasher. Di tangan Wes Craven, film tentang bunuh membunuh yang biasanya standar tersebut bisa menarik, dengan berbagai konsep segar yang ia miliki. 

Dan perjalanan Wes Craven yang penuh keunikan tersebut juga diawali sebuah kontroversi. Film ini adalah film pertamanya. Dibuat delapan tahun sebelum Freddy Krueger meneror penonton, The Last House on the Left sempat menuai kontroversi pada masa perilisannya, karena berbagai konten kekerasan dan seksual yang ditampilkan cukup vulgar. 

Bahkan film ini sempat dilarang beredar di beberapa negara. Seberapa brutalkah film ini hingga mendapat tanggapan keras seperti itu dan menjadi sebuah cult?

Kisahnya adalah tentang Mari (Sandra Cassel) yang akan merayakan ulang tahunnya yang ketujuh belas, dengan menonton konser rock bersama temannya, Phylis (Lucy Grantham). Sedangkan di rumah, kedua orang tuanya juga tengah menyiapkan sebuah surprise party. 

Sebelum konser dimulai, Mari dan Phylis memilih menghabiskan malam dengan berjalan-jalan di pinggiran kota untuk mencari mariyuana. Malang, mereka justru terperangkap di sebuah apartemen yang berisi empat orang buronan yang kabur dari penjara. Dari situlah peristiwa tragis dimulai. 

Keempat orang penjahat "sakit" itu mulai melakukan tindak kekerasan bahkan pelecehan seksual pada kedua gadis tersebut. Di sisi lain, kedua orang tua Mari mulai khawatir karena anaknya tidak kunjung pulang. 

Ternyata penyiksaan tersebut tidak berhenti di sebuah apartemen. Keempat penjahat itu membawa Mari dan Phylis ke dalam mobil mereka. Saat di tengah jalan, mobil tersebut mogok, dan mereka membawa kedua gadis itu ke tengah hutan untuk penyiksaan yang lebih brutal lagi. Ironisnya, hutan tersebut berada di seberang rumah milik Mari.

Film ini memang mengandung konten yang keras, sadis, dan ada juga balas dendam seperti di I Spit on Your Grave, tapi sebenarnya debut Wes Craven ini punya kedalaman cerita yang jauh lebih baik, hanya saja aroma sadisme menutupi itu semua. 

Lihatlah bagaimana keempat penjahat tersebut, khususnya tokoh Junior, sebenarnya mengalami rasa bersalah setelah melakukan penyiksaan terhadap Mari dan Phylis. Tidak hanya sang korban yang merasakan ketakutan tapi juga sang pelaku, hanya saja momen ini kurang dieksplorasi lebih jauh oleh Wes Craven. 

Padahal, jika lebih dikembangkan lagi, film ini akan jadi sebuah horor yang kualitas ceritanya lebih mendalam. Sebuah adegan setelah Mari diperkosa, dan dia lalu berdoa dan para penjahatnya hanya memandang dengan wajah bersalah, merupakan adegan menarik. 

Sekali lagi, film ini sebenarnya tidak hanya menawarkan adegan sadis, tapi juga ironi dan rasa miris yang luar biasa. Fakta bahwa pemerkosaan terhadap Mari dilakukan tidak jauh dari rumahnya adalah salah satu faktornya. Kemudian momen dimana orang tua Mari mulai mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, juga momen yang sangat berpotensi memberatkan hati pada film ini. 

Tapi karena kurangnya penggarapan teknis film ini, dan faktor Wes Craven yang saat itu baru membuat film panjang pertamanya, membuat segala potensi tersebut tidak tergarap dengan maksimal. 

Di luar penggarapan yang kurang maksimal, ada hal lain yang mengganggu, seperti tingkah pola dua polisi konyol yang benar-benar mengganggu aura horor yang dibangun, sampai penggunaan musik yang sering kurang pas momennya. Pada akhirnya, meski banyak potensi yang gagal dimaksimalkan, The Last House on the Left adalah sebuah debut yang tidak buruk bagi Wes Craven.

Related

Film 922266912125270004

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item