Untuk Ibu Hamil, Ini Tips agar Kandungan Sehat dan Kuat


Naviri Magazine - Sehat selama kehamilan hingga melahirkan tentu dambaan setiap wanita atau calon ibu. Begitu pula memiliki bayi yang sehat juga harapan semua calon orangtua. 

Karenanya, agar hal itu dapat tercapai, diperlukan persiapan yang baik sejak jauh-jauh hari sebelum kehamilan itu tiba. Semakin baik kita mempersiapkan kehamilan, semakin baik pula nantinya kehamilan itu akan dijalani. 

Salah satu persiapan penting dalam hal ini adalah menjamin asupan gizi yang baik dan cukup, agar ibu dan kandungannya kelak akan sehat dan kuat. Ibu yang kurang gizi dapat menimbulkan berbagai risiko bagi si anak, semisal kelahiran prematur, atau cacat pada bayi.

Lebih dari itu, kecukupan gizi sebaiknya ditingkatkan sebelum masa kehamilan datang, sewaktu hamil, juga setelah melahirkan. Untuk lebih jelasnya, asupan gizi sudah harus ditingkatkan setidak-tidaknya empat sampai enam bulan sebelum hamil. 

Karena asupan gizi yang baik akan ikut menentukan kualitas sel telur yang bakal dibuahi sperma. Apabila kualitas sel telur baik, maka kemungkinan bayi pun dapat lahir dan tumbuh dengan sama baiknya.

Yang sangat penting diingat adalah pasokan gizi bagi ibu selama kehamilan, karena pada waktu hamil tersebut si ibu memberi makan dua orang, yakni untuk dirinya sendiri dan untuk janin yang di kandungnya. Begitu pula pada waktu setelah melahirkan dan menyusui, ibu juga harus mendapatkan asupan gizi yang cukup, agar ASI yang diproduksi juga bisa memberikan asupan gizi yang cukup bagi si bayi.

Asupan apa saja yang harus dicukupi seorang ibu hamil? Secara mudahnya, apabila dalam kondisi biasa seseorang membutuhkan 1700 kalori per hari, maka ketika hamil kebutuhan itu meningkat hingga mencapai 2000 kalori per hari. Sedang ketika menysui, kebutuhan itu meningkat lagi, hingga mencapai 2200 kalori per hari.

Selain kalori, ibu hamil juga membutuhkan protein. Jika sebelum hamil membutuhkan 10 gram protein per hari, maka ketika hamil kebutuhan itu dapat naik menjadi 12 gram sampai 15 gram protein per hari. 

Kemudian, selain kalori dan protein, kandungan gizi lain yang sangat dibutuhkan ibu hamil adalah asam folat. Kekurangan asam folat akan mengurangi kemampuan darah dalam mengangkut oksigen. 

Akibatnya, tubuh ibu akan mudah merasa letih dan lesu. Sementara bagi janin, kekurangan asam folat dapat berakibat lebih buruk, yakni bisa menjadikan bayi mengalami bibir sumbing, bobot rendah, dan cacat bawaan yang dikenal dengan istilah NTD (neural tubee defects).

Mengkonsumsi asam folat sebaiknya sudah dimulai sejak trimester pertama kehamilan. Asam folat dapat diperoleh dari kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran hijau. Untuk memperbesar asupan asam folat, ibu hamil boleh saja mengkonsumsi susu yang mengandung folat atau suplemen.

Pada waktu hamil, ibu juga dapat mengalami kekurangan darah atau anemia. Karenanya, ibu hamil perlu kecukupan zat besi. Hanya saja, tambahan zat besi ini biasanya tidak diberikan pada masa trimester pertama kehamilan, karena bisa membuat ibu hamil semakin merasa mual dan muntah.

Suplemen zat besi bisa diberikan pada ibu hamil ketika memasuki trimester kedua kehamilan. Agar tubuh semakin siap mengandung, ibu hamil bisa melengkapi kecukupan gizi dengan mengkonsumsi susu atau minyak ikan. 

Susu memiliki fungsi yang baik dalam hal mengurangi risiko osteoporosis atau keropos tulang pada ibu hamil. Namun, meski begitu, ibu hamil tetap harus mengkonsumsi buah dan sayuran dalam upaya memenuhi gizinya. 

Related

Tips 5224731654609183160

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item