7 Penyebab Gigi Tetap Berlubang Meski Rajin Sikat Gigi


Naviri Magazine - Membayangkan rasa ngilu dan nyeri akibat gigi berlubang membuat orang memilih untuk rajin menjaga kebersihan gigi dan mulut. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah menggosok gigi dua kali setiap hari.

Ada sebagian orang yang bahkan menambahkan rutinitas membersihkan gigi dengan benang gigi (dental floss). Namun ternyata, gigi tetap bisa berlubang.

"Menggosok gigi dan pakai dental floss dilakukan sejak lama, lama sekali, tetapi jika Anda melihat studi-studi, sangat sedikit yang menunjukkan penurunan gigi berlubang. Sikat gigi dan pakai dental floss tidak akan mencegah gigi berlubang," kata dokter gigi Page Caufield, mengutip dari Women's Health Magazine.

Lalu, kenapa masih ditemukan gigi berlubang? Berikut tujuh penyebabnya.

1. Genetik

Caufield menyebut elemen genetik memainkan peran pada kemunculan gigi berlubang. Ini berhubungan dengan volume air liur dan bentuk gigi.

Ada kombinasi dua faktor yang memicu pembentukan lubang di gigi yakni, proses bakteri yang memfermentasi gula dan celah pada gigi.

Dia menyebut beberapa orang cenderung memiliki celah cukup dalam secara alami di gigi. Meski normal, ini membuat bakteri lebih mudah masuk dan menimbulkan lubang.

Caufield menyarankan untuk melakukan prosedur sealant yakni prosedur sederhana di mana dokter gigi akan menutup celah-celah gigi dan mencegah bakteri maupun gula bersarang di sana.

2. Kebiasaan konsumsi gula

Anda sudah mengetahui salah satu faktor pembentukan gigi berlubang adalah gula. Caufield berkata penyebab Anda masih mengalami masalah gigi berlubang adalah konsumsi gula. "Jika Anda mengurangi konsumsi gula, bakal menekan kasus gigi berlubang," imbuhnya. 

Gigi berlubang disebabkan bakteri tubuh yang memecah gula. Saat bakteri memakan sukrosa, bakteri bisa masuk ke celah gigi dan mengakibatkan pembusukan dalam prosesnya. Kalau konsumsi gula terus dilakukan, Anda rentan mengalami gigi berlubang.

3. Resesi gusi

Pernah bercermin dan mendapati garis gusi menurun? Anda mungkin mengalami resesi gusi (gum recession). Resesi gusi terjadi di mana gusi surut di bawah lapisan email dan mengekspos permukaan akar gigi.

Resesi gusi bisa mendatangkan masalah. Kondisi permukaan akar gigi lebih tipis dan sedikit kandungan mineral daripada email sehingga lebih rentan terhadap pembentukan gigi berlubang.

David Mitola, dokter gigi sekaligus juru bicara New York Dental Association, berkata resesi gusi disebabkan penyakit periodontal, pemasangan gigi palsu tidak pas, juga konsumsi tembakau.

4. Gertak gigi

Bruxism alias kebiasaan menggertakkan gigi bisa mengganggu kesehatan gigi dan mulut. "Tekanan yang diberikan pada gigi saat menggerinda dapat mengakibatkan fraktur pada tambalan yang ada dan pada gigi itu sendiri, membuatnya lebih rentan terhadap pembentukan lubang," jelas Mitola, seperti dikutip LiveStrong.

5. Diet sembarangan

Selain kebiasaan menjaga kebersihan gigi, diet juga faktor pembentukan gigi berlubang. Makanan bergula mungkin sudah Anda kurangi, tetapi tetap perhatikan beberapa jenis makanan berikut.

Makanan tinggi asam, semakin sering dan banyak mengonsumsi makanan dengan asam tinggi seperti minuman berkarbonasi, saus tomat bisa memicu erosi gigi sehingga enamel bisa rusak.

Makanan yang lengket, ini bisa dengan mudah menempel pada gigi dan kadang sulit dibersihkan misal, selai kacang, permen, buah kering.

Makanan berpati, karbohidrat sederhana seperti pasta, roti putih dan kentang dipecah jadi gula saat bertemu bakteri di mulut.

6. Mulut kering

Mitola berkata orang yang memiliki mulut kering kronis berisiko tinggi mengalami gigi berlubang. Mereka kekurangan produksi air liur yang secara alami membilas gigi.

Biasanya mulut kering berhubungan dengan efek samping masalah kesehatan atau pengobatan untuk penyakit tertentu. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Untuk mengurangi kekeringan, hindari obat kumur dengan kandungan alkohol.

7. Tongue tie

Kasus ini jarang sekali terjadi. Tongue tie merupakan kondisi saat lahir jaringan sangat pendek, tebal atau kencang dan tetap melekat pada bagian bawah lidah.

Keterbatasan gerak lidah membuat orang dengan kondisi tongue tie kesulitan membersihkan gigi. Akibatnya, ini berkontribusi pada kasus gigi berlubang.

Di samping itu, tongue tie juga membuat orang kesulitan bicara maupun makan. Biasanya dokter akan menyarankan prosedur bedah untuk menanganinya.

Related

Health 8680841282398800280

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item