Alasan Twitter Rilis Desain Baru dan Ubah Font di Web serta Aplikasi

Naviri Magazine - Twitter meluncurkan desain baru pada aplikasi dan situs webnya belum lama ini. Desain anyar ini termasuk pada jenis huruf (font) baru, warna kontras yang lebih tinggi, dan kekacauan visual yang lebih sedikit. 

Perusahaan media sosial itu mengatakan, perubahan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan para pengguna mereka menggulirkan (scroll) teks, foto, dan video. “Hari ini, kami merilis beberapa perubahan pada tampilan Twitter di web dan di ponsel Anda,” kata Twitter Design dalam sebuah twit. 

“Meskipun mungkin terasa aneh pada awalnya, pembaruan ini membuat kami lebih mudah diakses, unik, serta fokus pada Anda dan apa yang Anda bicarakan,” tegasnya. 

Lebih lanjut, Twitter juga menjelaskan, sebagai bagian dari perubahan tersebut mereka membuat font sendiri untuk pertama kalinya, yang disebut “Chirp”. Di masa lalu, perusahaan media sosial ini menggunakan jenis huruf seperti SF Pro, Roboto dan Helvetica Neue. 

Juru bicara Twitter, Derrit DeRouen, menjelaskan tentang mengapa perusahaan merasa perlu mengembangkan jenis hurufnya sendiri. Menurutnya, Twitter memang harus memiliki jenis huruf sendiri yang “harus tajam dan terbaca, tetapi dengan kepribadian dan kekhasan." 

Kendati demikian, sebagaimana dilansir dari laman CNet, banyak pengguna yang merasa kurang puas dengan perubahan ini. Menurut mereka, font baru Twitter “jelek”, “belum selesai”, dan sulit dibaca, sehingga tak sedikit yang menginginkan perubahan ke bentuk sebelumnya. 

"Kami menguji font dan menemukan bahwa meskipun orang membutuhkan sedikit waktu untuk terbiasa, secara keseluruhan mereka menyukai perubahannya. Kami mendengarkan umpan balik tentang font dan akan terus meningkatkannya," kata DeRouen dalam sebuah utas, menanggapi kritik atas font baru Twitter. 

Sementara dalam hal warna, kini situs Twitter tampil lebih kontras dan kurang biru, sehingga foto dan video di Twitter akan terlihat lebih menonjol. Ada juga lebih sedikit latar belakang abu-abu dan garis pemisah, yang dikatakan Twitter bahwa perubahan itu sebagai “penambah ruang untuk membuat teks lebih mudah dibaca.”