Kisah Pria Bernama Harry Potter, Harus Selalu Meyakinkan Orang Lain kalau Itu Nama Aslinya

Naviri Magazine - Apa jadinya kalau memiliki nama yang sama dengan karakter utama novel karangan J. K. Rowling yang sudah mendunia dan telah terjual lebih dari 500 juta kopi?

Itulah yang terjadi pada seorang pria berumur 33 tahun bernama… Harry Potter.

Ayah tiga anak yang tinggal di Waterlooville, Hampshire, ini menghabiskan 25 tahun terakhir berusaha untuk meyakinkan orang-orang kalau betul ia bernama Harry Potter.

Bahkan ia pernah disebut sebagai pembohong ketika menyebutkan namanya saat pertama kali bertemu seorang wanita bernama Philippa, yang sekarang telah menjadi istrinya.

Waktu masih muda, ia yang aktif sebagai pemain sepakbola diancam oleh wasit akan diberi kartu merah kalau masih juga mengaku bernama Harry Potter.

Di lingkup pekerjaan pun, nama yang dimilikinya sangat menyulitkannya. Apalagi ketika menghubungi seseorang dan mereka menanyakan nama lengkapnya. Balasan yang sering didengarnya adalah, “Kamu bercanda, kan?” dan jelas diiringi tawa.

Walaupun banyak yang tidak mempercayai, tapi mempunyai nama yang sama persis dengan karakter terkenal tersebut diakuinya memiliki keuntungan juga.

Buktinya, ketika ia berumur 12 tahun, dan saat itu film pertama Harry Potter baru dirilis, Harry Potter diundang ke acara televisi The Big Breakfast dan ia dapat bertemu secara langsung dengan bintang-bintang terkenal, di antaranya Ben Stiller dan Gwen Stefani.

Dan yang paling beruntung adalah novel yang dibelikan ayahnya dulu – hanya karena judulnya sama dengan nama anaknya telah berhasil menarik perhatiannya – nyatanya merupakan salah satu dari 500 kopi pertama yang dirilis pada Juni 1997 dan merupakan novel langka.

Dari penjualan lelang, ia meraih uang sejumlah 30.000 Poundsterling (atau setara dengan 590 juta rupiah) dari novel yang dibelikan ayahnya tersebut, dan hasilnya digunakan Harry Potter untuk mengabulkan permintaan terakhir ayahnya yang meninggal karena penyakit kanker supaya abunya bisa ditebar di Afrika.