Review Squid Game, Permainan Mencekam Orang-orang yang Terlilit Utang


Naviri Magazine - Penantian lebih dari setahun terbayar dengan menyenangkan kala Squid Game dirilis. Tak perlu banyak waktu untuk melahap sembilan episode serial Korea pengembangan Netflix tersebut.

Lewat Squid Game, Sutradara Hwang Dong-hyuk menyajikan realitas pahit kehidupan dalam bungkus yang begitu manis.

Squid Game secara garis besar mengisahkan 456 orang terlilit utang yang diberi kesempatan melunasi dan memiliki kehidupan yang lebih baik, di antara mereka ada Seong Ki-hoon (Lee Jung-jae), Cho Sang-woo (Park Hae-soo), dan Kang Sae-byeok (Jung Ho-yeon).

Mereka akan mendapatkan 45,6 miliar won jika menyelesaikan enam babak permainan. Namun mereka sama sekali tidak tahu apa yang akan dimainkan, dengan alasan keadilan dan kesempatan yang sama bagi semua orang.

Secuplik cerita Squid Game tersebut mungkin membuat serial ini bisa dibandingkan dengan sejumlah judul yang memiliki premis serupa, sebut saja As the Gods Will, serta serial Alice in Borderland.

Namun, sutradara Hwang Dong-hyuk mengatakan naskah Squid Game sudah ditulis sejak 2008 dan diselesaikan pada 2009. Serial yang tayang tahun ini disebut hasil dari naskah serta persiapan sejak 13 tahun lalu tersebut.

Di sisi lain, banyak faktor membuat Squid Game lebih 'kaya'. Salah satunya adalah jalan cerita.

Squid Game sejak awal banyak menjelaskan situasi dan kondisi yang menyebabkan Ki-hoon, Sang-woo, dan 454 orang lainnya berada di lokasi permainan tersebut. Kisah para pemain juga terlihat lebih riil dan sangat mungkin terjadi di dunia nyata.

Terlilit utang, dikejar-kejar penagih utang, konflik rumah tangga, patriarki dalam keluarga, membuat serial ini terasa lebih mudah terhubung dengan penonton banyak negara, termasuk di Indonesia.

Beragam sifat asli manusia ketika diperhadapkan dengan uang atau harta juga diperlihatkan lewat karakter para pemain: tamak, licik, mengorbankan yang lemah, dan menyelamatkan diri sendiri.

Belum lagi isu-isu sosial yang kerap diselipkan dalam serial-serial atau film Korea. Rasa kemanusiaan menjadi satu hal yang sering dipertanyakan dalam serial ini.

Isu perjudian lewat binatang hingga uang yang tidak selalu menjamin kebahagiaan seseorang, turut dibahas dalam Squid Game.

Tak hanya itu, jenis-jenis permainan tradisional Korea yang ditampilkan dalam Squid Game juga familier dengan masyarakat Indonesia, seperti tarik tambang, benteng, serta gundu atau kelereng.

Selain jalan cerita dan permainan, tingkat detail Squid Game juga patut diacungi jempol. Hwang Dong-hyuk seolah tak hanya ingin membuat para pemain yang kembali ke masa kecil, tapi penonton juga harus bisa ikut bernostalgia.

Mulai dari celengan atau piggy bank beserta suara recehan koin di dalamnya, kemudian kotak bekal dengan menu makanan pada umumnya, serta jajanan-jajanan ketika kecil.

Terlebih lagi set yang benar-benar begitu memukau, seperti tangga warna-warni yang dilalui sebelum bermain gim, 'kamar tidur' para pemain, hingga lokasi permainan yang begitu indah.

Hwang Dong-hyuk menggunakan CGI seminimal mungkin dan memaksimalkan set fisik agar pemain benar-benar merasakan suasana permainan. Ia juga ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dengan memberikan warna cerah pada set tersebut.

Set yang begitu riil dan sinematografi yang begitu baik membuat mata penonton begitu dimanjakan di sepanjang sembilan episode Squid Game.

Walaupun memiliki banyak perbedaan, ada satu hal kesamaan mencolok antara Squid Game dan Alice in Borderland. Keduanya sama-sama memiliki satu episode yang membuat penonton bisa berlinang air mata saat menonton.

Selain soal produksi, kemampuan para bintang Squid Game benar-benar patut diacungi jempol.

Totalitas Para Pemain

Bermain sebagai Gi-hoon yang amat menyedihkan di awal cerita, Lee Jung-jae menampilkan akting luar biasa. Tak ada lagi sosoknya kala bermain drama Chief of Staff, atau film Along with the Gods, Assassination, dan banyak lainnya.

Sementara itu, rasa hangat kala menyaksikan Park Hae-soo di Prison Playbook berubah 180 derajat kala melihat aksinya sebagai Sang-woo dalam Squid Game.

Belum lagi aksi debut akting Jung Ho-yeon yang ternyata memukau. Maka wajar saja ia langsung menarik perhatian banyak penonton untuk mencari tahu lebih banyak soal dirinya.

Kemudian sederet pemeran pendukung dan kameo yang berhasil ikut mempermainkan emosi penonton meski tak punya banyak screen time, sebut saja Gong Yoo yang begitu menawan walau cuma muncul di dua episode.

Kehadiran singkat Lee Yoo-mi juga bisa begitu membekas. Belum lagi kehadiran seorang aktor papan atas lainnya yang bisa membuat penonton terkejut.

Meski begitu, ada sejumlah catatan kecil untuk serial ini. Salah satunya tampilan para elite yang dibuat begitu misterius. Permainan dan set yang fantastis sempat membuat ekspektasi melambung.

Sayangnya, tampilan mereka tidak ada yang spesial. Tak ada yang mengejutkan. Kisah atau alasan mereka menjadi VIP pun tidak dijelaskan.

Ada beberapa hal juga yang terlihat menggantung atau dilepas begitu saja. Namun, hal itu mungkin sebagai pintu untuk mengembangkan Squid Game ke musim kedua.

Secara garis besar, Squid Game merupakan serial yang bisa dengan mudah dinikmati penonton. Gelap kehidupan dan karakter manusia, serta aksi brutal dalam persaingan ditampilkan lewat warna-warni set dan scoring yang begitu ceria.

Sembilan episode Squid Game juga bisa mengaduk-aduk perasaan penonton, mulai dari kesal, marah, kasihan, pilu, ketika melihat para pemain. Termasuk ikut deg-degan ketika menyaksikan permainan berlangsung.

Serial ini dikhususkan untuk dewasa karena menampilkan adegan kekerasan, seks, omongan kasar, serta bunuh diri. Sembilan episode Squid Game bisa ditonton di Netflix.

Related

Film 2726947750933790915

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item