Cara Melihat Kondisi Mesin Sepeda Motor Lewat Busi (Bagian 2)


Naviri Magazine - Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Cara Melihat Kondisi Mesin Sepeda Motor Lewat Busi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebihbaik, sebaiknya bacalah artikel sebelumnya terlebih dulu.

Deposit berlebihan: 

Deposit kerak berwarna putih mengeras lalu bertumpuk di insulator dan elektroda. Bentuk elektroda berubah. Sekeliling insulator tampak kehitaman. Penyebabnya adalah naiknya serbuk besi hasil pergesekan yang dibawa oli ke ruang bakar, adanya benda-benda asing berukuran kecil yang masuk ke ruang bakar. 

Akibatnya, suara mesin menjadi agak kasar, silinder tergores, dan oli cepat kotor. Solusinya, setel kembali mesin, ganti busi, kuras dan ganti seluruh oli mesin. Saat pergantian busi, lubang busi dan katup gas karburator harus tertutup.

Mesin panas: 

Kondisi mesin overheated ditandai dengan makin menipisnya insulator dan elektroda massa, ada bintik-bintik kecil dan membentuk ‘bunga’ karang kecil berwarna putih abu-abu. Penyebabnya, waktu pengapian terlalu maju (voor), distributor aus, pasokan bahan bakar terlalu miskin dan pemakaian busi tidak tepat (busi panas), nilai oktan bahan bakar terlalu tinggi serta mesin pendingin tidak berfungsi secara sempurna. 

Akibatnya, mesin ‘ngelitik’, dan tenaga mesin jadi berkurang. Bila dibiarkan, mesin bisa jebol. Solusinya adalah dengan mengecek kembali sistem dan waktu pengapian berikut campuran bahan bakar, ganti busi yang baru sesuai dengan rekomendasi pabrik, dan perbaiki sistem pendinginan.

Mesin panas berlebihan: 

Awalnya, hidung insulator meleleh. Kondisi yang sama selanjutnya terjadi pada elektroda massa. Ujung insulator dan elektroda massa melebur hingga akhirnya menyatu, berwarna hitam keabuan, bercampur dengan deposit lain yang berada di ruang bakar. 

Penyebabnya, bagian tertentu di ruang bakar mengalami panas berlebihan, pengapian silang karena induksi antara kabel busi serta tipe busi yang digunakan terlalu panas. Yang lain, mesin kadang dipaksa bekerja lebih berat. 

Akibatnya, mesin jadi ‘ngelitik’ dan pincang, mesin sulit mati, dan tenaga menjadi turun. Solusinya, sama dengan saat kondisi mesin panas, ditambah ruang mesin harus dibersihkan dari deposit arang.

Hidung insulator menipis: 

Penyebabnya adalah pemakaian aditif oli dan bensin yang tidak cocok, aliran campuran bahan bakar dari lubang venturi ke ruang bakar lemah dan kurang, tegangan koil terlalu tinggi. 

Akibatnya, mesin jadi menurun kinerjanya, karena celah elektroda busi mesin makin jauh (aus akibat tegangan tinggi), sulit hidup saat mesin dingin. Solusinya, ganti busi baru, cek daun skep karburator dan bersihkan lubang venturi, tukar aditif dengan merek yang cocok, ganti koil yang sesuai tipe busi.

Pembungkus insulator pecah: 

Pembungkus insulator pecah karena desakan tekanan di ruang bakar sangat tinggi. Dalam kasus yang lebih ekstrim, pembentukan arang bisa terjadi antara insulator dan bagian tengah elektroda. 

Penyebabnya adalah karena kasus PCV (pernapasan antara tutup kepala silinder dan saluran isap tersumbat), campuran terlalu kurang, waktu pengapian terlalu maju dan nilai oktan bensin teralu rendah. Akibatnya, mesin ‘menembak’ disertai detonasi berlebihan. Solusinya adalah dengan menyetel karburator, pengapian, dan memperbaiki nilai oktan bensin.

Related

Automotive 6269747253072978150

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item