Kisah Playboy yang Suka Merampok Bank, tapi Tak Pernah Dipenjara


Naviri Magazine - Foutanga Babani Sissoko mirip tokoh dalam film-film Hollywood, tapi bisa jadi dia lebih hebat. Bahkan, berbeda dengan tokoh-tokoh dalam film yang hanya menjalani cerita rekaan, Foutanga Babani Sissoko hidup di dunia nyata dan menjalani kenyataan. Namun kisahnya benar-benar memukau.

Mungkin Foutanga Babani Sissoko bisa dikategorikan penjahat, karena dia merampok bank dengan cara yang halus dan licin, tanpa kekerasan. Dia merampok banyak bank, menghasilkan uang sangat banyak, menjadi kaya-raya, terkenal sebagai playboy, dan dikenal dermawan karena suka membagi-bagikan uangnya ke para runawisma. Di atas semua itu, dia tidak pernah dihukum karena perbuatannya!

Suatu hari di bulan Agustus 1995, Foutanga Babani Sissoko masuk ke kantor pusat Dubai Islamic Bank, dan mengajukan pinjaman untuk membeli mobil. Tanpa jaminan jelas, bank setuju memberinya uang.

Manajer Dubai Islamic Bank kala itu, Mohammed Ayoub, kemudian diajak makan malam oleh Sissoko. Membawa sejumlah uang ke rumah Sissoko, di sebuah desa terpencil di Mali, Ayoub dibikin terpesona: uangnya digandakan.

Itu adalah sebagian cerita dari awal aksi tipu muslihat Sissoko. Antara tahun 1995-1998, Ayoub melakukan 183 transfer ke akun rekening Sissoko di seluruh dunia. Total uang yang diterima Sissoko mencapai 242 juta dolar AS (lebih dari Rp 3,2 triliun).

Dubai Islamic Bank mengalami krisis pada tahun 1998, dan Sissoko tak perlu berada di Dubai untuk berfoya-foya. Setelah menipu Ayoub di Mali, Sissoko hengkang ke Miami, Amerika Serikat.

"Dia masuk ke Citibank (New York) suatu hari (di bulan November 1995), tidak ada janji resmi, bertemu dengan seorang teller, lalu menikahinya," kata Alan Fine, pengacara dari Miami, dilansir BBC International.

Sissoko ibarat selebriti di Miami, memiliki banyak istri, puluhan mobil, serta menyewa banyak apartemen. Di atas semua kelicikannya, serta popularitasnya yang dianggap memiliki sihir hitam, dia kerap membagi-bagikan uang untuk para tunawisma.

Dia juga kerap punya cara lolos dari hukuman penjara, lewat tebusan, kenalan orang penting, atau kabur ke berbagai negara. Penipu ulung penuh kharisma, dengan latar orang biasa.

Selama 20 tahun menjadi buronan Interpol, dia telah meraup uang 400 juta dolar AS dari hasil penipuan. Kini dia berusia sekitar 70 tahun, tinggal di desanya, tak sekalipun pernah dipenjara. 

Related

International 3966931686905577917

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item