Kisah Sukses Gadis Penjual Makaroni Pedas, Bisa Kuliah dan Beli Rumah


Berawal dari jualan makaroni pedas seharga Rp 500, perempuan asal Tasikmalaya ini meraih sukses. Ia bisa biayai kuliah dan membeli rumah. Ini kisahnya.

Semua hal yang dilakukan dengan doa dan penuh usaha pasti akan memberikan hasil yang maksimal. Itulah yang dirasakan oleh Ade Nurhayati, perempuan asal Tasikmalaya yang sukses berjualan makaroni.

Ia menceritakan perjalanan saat pertama kali berjualan makaroni pedas hingga menjadi sukses. Saat itu, Ade masih duduk di bangku SMK. Dia kemudian terpikir untuk berjualan makaroni pedas dengan harga Rp 500 per bungkus. Ia berjualan dengan menitipkan ke kantin di sekolah.

"Jadi dulu saya sekolah SMK ngambil jurusan pemasaran, dan ada kantin namanya UP (unit produksi) yang jaganya murid pemasaran. Nah, pas jaga, saya kepikiran, masa saya gak bisa jualan. Akhirnya saya nyoba mikir-mikir produk apa yang laku, dan kepikiran makaroni. Modalnya dulu Rp 9 ribu dan labanya bisa dibeli hape," ujar Ade.

Karena banyak yang tertarik, Ade pun memberanikan diri untuk menawarkan makaroni langsung ke teman-teman kelasnya. Ade Nurhayati berjualan dengan sistem pre order.

Kemudian, Ade membuat brand makaroni dengan merek Makaroni Zadut. Dia lantas membuat label untuk kemasan yang dibuat dengan memanfaatkan fasilitas lab komputer di sekolahnya.

"Labelnya bikin di lab, gratis, ditungguin ibu guru lagi sampai sore banget, sampai sekolah sepi," ujar Ade Nurhayati.

Saking larisnya, Ade sampai pernah membuat pesanan hingga 25 kilogram makaroni untuk dibawa ke sekolah. Untuk menyiapkan pesanan tersebut, ia sampai tidur larut malam.

Semakin berjalannya waktu, Ade Nurhayati melakukan inovasi dengan menawarkan tingkat kepedasan makaroninya mulai dari level 1 - 10. Ade kemudian memberanikan diri untuk menitip makaroninya di minimarket-minimarket lokal.

"Saya bener-bener nyiapin sendiri. Belanja makaroni sendiri masih pake baju sekolah dan naik angkot. Sampai naro-naro makaroni ke minimarket juga masih pakai baju sekolah," tuturnya.

Namun tak disangka, hasil dari jualan makaroninya tersebut membuat ia berhasil membeli handphone dan motor. Bukan hanya itu, ia juga ikut bergabung dalam komunitas untuk meningkatkan penjualan makaroninya.

Keseriusannya dalam berusaha membuat Ade Nurhayati aktif mengikuti pameran wisata kuliner Tasikmalaya dan ia berjualan di sana. Usaha memang tak mengkhianati hasil. Ade berhasil masuk kuliah dan membeli rumah dari jualan makaroni.

Usahanya tersebut dilakukan semata-mata untuk bisa mandiri dan membahagiakan orang tuanya. Bahkan banyak orang dari berbagai daerah yang tertarik untuk menjadi reseller makaroni buatannya.

"Alhamdulillah, rasanya seperti mimpi bisa kuliah sampai lulus bayarannya dari hasil jualan makaroni. Kita bisa meraih mimpi asal terus berdoa dan berusaha. Semua demi keluarga," ujar Ade.

Harga makaroninya sendiri kini berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 70.000. Harganya disesuaikan dengan ukuran porsi yang tersedia, mulai dari 100 gram hingga 1.000 gram. Makaroninya dapat dipesan lewat akun Instagram @makaroni_zadut.

Related

Food 8195773778285952935

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item