Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Terbuka Pada Pasangan?


Judith Siegel, guru besar psikologi dari NYU sekaligus penulis buku What Children Learn from Their Parents’ Marriage, menjelaskan, semua orang cenderung melindungi perasaan sendiri ketika terancam. Kalian sangat mungkin menjadi lebih waspada ketika kekasih baru mengingatkan kalian pada mantan (atau orang tua) yang ngeselin. 

Apabila mereka terus membentur bentengmu, itu tak selalu berarti kalian membencinya atau mereka ngeselin. Hal tersebut justru menandakan ada isu yang harus kalian selesaikan bersama.

Megan Fleming, psikolog spesialis hubungan asmara di Kota New York, mengamini bahwa membentengi perasaan adalah reaksi alami. Sikap ini sering kali muncul dari trauma masa kecil, ketika mereka cuma bisa memendam perasaan. Normal-normal saja kalau banyak orang dewasa terus melakukannya, meski mereka sebenarnya memiliki lebih banyak pilihan untuk menangani konflik.

Menurut Siegel, batasan emosional ini bisa dirundingkan jika sadar penuh akan sikapmu dan dapat berkomunikasi dengan baik bersama pasangan. Siegel bilang sebagian besar pasangan yang konsultasi ke dia membicarakan masalah ini. 

Hubungan tak serta-merta harus diakhiri ketika ada pasangan yang membentengi perasaannya. Menjalin asmara dengan orang lain berarti kita harus siap dikonfrontasi ketika melakukan kesalahan, baik secara sadar maupun enggak.

Siegel berujar, benteng tersebut bisa dibobol ketika kalian dan pasangan bersedia membicarakan batasannya dengan penuh fleksibilitas. Tak hanya itu, kalian akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam hubungan. Mendobrak benteng adalah proses untuk tumbuh. 

Menurutnya, seseorang yang gaya keterikatannya berbeda dari pasangan mungkin akan merasa lebih ditekan. Misalnya, orang independen bisa merasa terkekang oleh pasangan yang membutuhkan kepastian. Perbedaan ini tak selamanya menunjukkan ketidakcocokan, karena semua orang bisa berubah. 

Beda halnya jika seseorang merasa terus-terusan meminta pasangan untuk membuka diri. Mungkin memang ada ketidakcocokan di antara mereka. Lama-kelamaan, rasanya akan sangat melelahkan untuk meributkan masalah yang sama. Siegel menambahkan, pasangan kekasih berhak memutuskan sendiri apakah benteng inilah yang membuat hubungan mereka tak cocok.

Kalian baru bisa terbuka kepada seseorang ketika memercayainya. Apabila hubungan kalian rasanya terlalu dipaksakan padahal sudah jalan lumayan lama, hal itu bisa menunjukkan kalian tak cocok satu sama lain. Kalian mungkin menyukai pasangan, tapi dia selalu mengingatkanmu dengan mantan atau mungkin ada sesuatu dari kepribadian mereka yang kurang kamu sukai.

Seperti yang dikatakan Siegel, membangun benteng itu wajar karena tujuannya untuk melindungi perasaan. Ada kalanya kalian memang harus membentengi perasaan, terutama saat kalian tak cocok dengan seseorang, atau dipaksa jatuh cinta demi syuting misalnya.

Related

Relationship 8951260505465911316

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item