Membungkus Makanan Pakai Aluminium Foil Ternyata Bisa Berbahaya


Saat membereskan meja makan pada malam hari, tidak jarang makanan yang kita beli atau buat tersisa. Sisa makanan tersebut sering kali disimpan di kulkas agar bisa dimakan esok harinya.

Selain wadah makanan tertutup, beberapa orang membungkus makanan dengan aluminium foil sebelum memasukkannya ke lemari es. Selain itu, pembungkus ini juga kerap digunakan untuk memasak beberapa hidangan.

Masalahnya, apakah ini opsi terbaik? Ternyata, tidak! Inilah beberapa fakta di balik bahaya menggunakan aluminium foil untuk membungkus makanan bagi kesehatan.

Tidak kedap udara

Seperti manusia yang butuh udara untuk tetap hidup, bakteri juga butuh udara untuk bertahan hidup. Bakteri penyebab keracunan makanan seperti Staphylococcus dan Bacillus cereus (B. cereus) dapat memproduksi racun yang tak hilang hanya dengan dimasak dengan suhu tinggi.

"Saat makanan hangat berada di suhu ruangan lebih dari 2 jam, bakteri bisa tumbuh dengan cepat," menurut keterangan dari Washington State Department of Health mengutip The Healthy.

Dengan skenario tersebut, ahli gizi di Cleveland Clinic, Lindsay Malone, MS., RDN., CSO., LD., mengatakan bahwa kita butuh wadah tepat untuk membungkus makanan agar kedap udara. Kalau tidak, maka makanan kita tak akan bertahan lama!

Paparan aluminium bersifat toksik dalam jangka panjang

Kandungan aluminium pada aluminium foil amat berbahaya dalam jangka panjang. Rick Sachleben, PhD., dari American Chemical Society mengatakan kalau makanan atau minuman bersifat asam, seperti hidangan berbahan tomat atau jus jeruk, berbahaya jika terpapar aluminium.

“Jangan memasak makanan asam dalam aluminium atau menyimpan jus jeruk dalam wadah aluminium,” kata Rick.

Sebuah studi gabungan antara Uni Emirat Arab dan Mesir pada tahun 2012 mengatakan bahwa memasak hidangan dalam suhu tinggi dan menyimpannya dalam wadah aluminium meningkatkan risiko paparan aluminium. Dalam jangka panjang, ini dapat membahayakan.

Bahaya paparan aluminium dalam jangka panjang ditemukan oleh para peneliti Jerman pada tahun 2017. Dimuat dalam jurnal Deutsches Ärzteblatt International, paparan aluminium ekstrem dan dalam jangka panjang menyebabkan ensefalopati yang diikuti sindrom demensia.

Cara menyimpan makanan yang benar

Lindsay mengatakan bahwa untuk membungkus sisa makanan, selalu gunakan wadah yang tidak terlalu besar dan kedap udara. Hal ini penting agar proses pendinginan makanan jadi lebih cepat, sehingga bakteri enyah dari makanan.

Pastikan kamu menyimpan makanan dalam lemari es dalam waktu 2 jam setelah makan. Jika tidak, bakteri sudah keburu merusak seluruh makanan. Produk susu dan daging amat rentan pada bakteri, sehingga penting untuk menggunakan wadah kedap udara. Jika sudah beberapa jam, maka terpaksa makanan harus segera dibuang.

"Jika kamu memiliki sisa makanan, masukkan sebagian ke dalam lemari es dan sebagian lagi dalam wadah kedap udara ke freezer," ujar Lindsay.

Sebenarnya, mengenyahkan paparan zat aluminium dari konsumsi manusia adalah hal yang mustahil karena pasti selalu ada. Selain itu, kandungan aluminium yang kita konsumsi sebenarnya masih dalam batas aman.

Akan tetapi, penggunaan aluminium foil dalam jangka panjang dapat menumpuk paparan aluminium. Jika kamu khawatir atau sudah diperingatkan mengenai paparan aluminium, kamu bisa segera mencari alternatif aluminium foil untuk memasak atau menyimpan makanan.

Related

Health 8088140207152923124

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item