Banyak Orang Jadi Tak Percaya Diri Gara-gara Filter Instagram (Bagian 2)


Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Banyak Orang Jadi Tak Percaya Diri Gara-gara Filter Instagram - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Pengikut Pallari yang lain, Zia Hutchings, mengatakan, "Sasha mulai membagikan hal-hal tentang kampanye drop filter di Instagram-nya dan saya menyadari bahwa saya benar-benar membenci wajah saya, satu, tanpa make up, dan dua, tanpa filter.

"Saya melihat begitu banyak gadis cantik atau model di media sosial dengan kulit sempurna, hidung sempurna, sosok sempurna. Saya memiliki bintik-bintik, pigmentasi rusak akibat sinar matahari, dan saya punya bayi," kata perempuan berusia 27 tahun itu.

"Awalnya, saya tidak punya nyali untuk bergabung, kemudian pada suatu malam perasaan yang sangat luar biasa ini menghantam saya, bahwa saya takut dengan wajah asli saya.

"Saya punya anak perempuan berusia 18 bulan. Jika saya tidak bisa membagikan foto wajah saya tanpa make-up dan tanpa filter, bagaimana saya bisa mengharapkan dia mencintai dirinya sendiri seperti seharusnya? Pikiran itu menghancurkan hati saya."

Pallari berharap kampanye tersebut akan memiliki tiga hasil: untuk Otoritas Standar Periklanan (ASA) agar badan itu mendesak influencer media sosial memberi keterangan jika mereka telah menggunakan filter saat mempromosikan kosmetik; lalu untuk menghapus filter pengubah wajah dan efek 'morphing' wajah dari Instagram; dan untuk "melihat tampilan yang lebih nyata di Instagram".

"[Penggunaan] filter sering tidak dicantumkan, jadi orang-orang dibiarkan berpikir 'mengapa saya tidak terlihat seperti itu?' dan itu karena mereka tidak menjual kebenaran," kata Pallari.

Dia tidak ingin melihat akhir dari penggunaan filter, tetapi mengatakan bahwa beberapa filter perubahan wajah "seharusnya tidak dibiarkan ada".

"Salah satu yang terbaru yang saya temukan adalah filter untuk mengecilkan hidung, dan membuat wajah terlihat tirus, dan filter itu terlihat sangat realistis," katanya.

"Saya tidak pernah melihat hidung saya besar, dan ketika melihat filter ini saya jadi berpikir 'mungkin hidung saya besar'… jadi betapa merusaknya hal itu bagi seseorang yang kurang percaya diri?

"Di media sosial kita memiliki tanggung jawab untuk membuat perubahan itu; kita memilih apa yang kita unggah di sana. Jika filter ini harus diumumkan, agar siklusnya bisa diputus."

Pallari tidak ingin "menyebut nama dan mempermalukan" perusahaan yang menggunakan filter itu, tetapi secara langsung mengirim pesan ke perusahaan yang telah menggunakan filter atau mengunggah ulang foto yang telah menggunkan filter.

Dia mengatakan ada tanggapan yang beragam.

ASA mengkonfirmasi bahwa, setelah berkomunikasi dengan Pallari, mereka sedang menyelidiki apakah penggunaan filter di iklan Instagram "membesar-besarkan efektivitas produk kosmetik secara menyesatkan".

ASA menambahkan, "Meskipun sangat sah bagi influencer untuk menggunakan fitur yang mengubah tampilan iklan mereka, penting agar filter tidak membesar-besarkan pencapaian produk secara menyesatkan. Kami akan menerbitkan temuan penyelidikan kami pada waktunya."

Apa tanggapan Instagram?

Ketika ditanya tentang efek negatif filter, platform media sosial Instagram mengatakan telah melakukan langkah-langkah untuk membantu mengurangi tekanan sosial, termasuk menguji penghapusan fitur "like" untuk membantu meminimalkan budaya membanding-bandingkan.

Mereka juga mengatakan melihat penelitian dan tren untuk menyesuaikan kebijakannya "yang diperlukan".

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan: "Kami ingin efek AR (augmented reality) menjadi pengalaman yang aman dan positif bagi komunitas kami, sambil memungkinkan kreator untuk mengekspresikan diri.

"Itulah mengapa kami mengizinkan orang untuk membuat dan menggunakan efek pengubah wajah di Instagram, tetapi kami tidak merekomendasikannya di Galeri Efek kami, yang memungkinkan banyak pengguna menggunakannya".

Menanggapi komentar tersebut, Pallari berkata, "Sayang sekali masih belum cukup pengakuan tentang betapa berbahayanya filter pengubah wajah dan morphing, terlepas dari ditampilkan di Galeri Efek atau tidak. Mereka masih dapat ditemukan dengan sangat mudah dengan mengikatkan kata-kata sederhana seperti 'beautiful'.

"Filter paling sering digunakan oleh kreator konten dan influencers dengan platform besar, yang menjangkau orang-orang yang mudah dipengaruhi yang mengikuti mereka, jadi mereka tak perlu mencari filter itu sendiri.

"Saya harap tanggung jawab dapat segera diberikan, terkait dengan filter melangsingkan hidung dalam waktu lima detik yang menyebabkan kerusakan parah pada kepercayaan diri kita."

Related

Internet 636405907390804048

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item