Mengapa Bukalapak Bisa Kalah dari Tokopedia, Padahal Muncul Lebih Awal?

Mengapa Bukalapak Bisa Kalah dari Tokopedia, Padahal Muncul Lebih Awal?

Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos, semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung. 

Momentum awal bagi kemajuan Bukalapak adalah ketika tren pengguna sepeda lipat melonjak pada tahun 2010. Pada saat itu, terdapat banyak komunitas yang menjual berbagai sepeda dan aksesorisnya dengan harga terjangkau sehingga meramaikan dan meningkatkan pertumbuhan pengguna di Bukalapak secara signifikan.

Bagi yang tidak rutin mengikuti berita startup. mungkin tidak tahu bahwa para founders Bukalapak yang disebutkan di atas sudah pada cabut alias mengundurkan diri. Pertama adalah Achmad Zaky, CEO Bukalapak yang sering jadi bintang iklan. Dia resign pada Desember 2019.

Nugroho Herucahyono, selaku CTO, mundur pada Maret 2020.

Bulan April 2020, Zaky dan Nugroho mendirikan perusahan investasi yang fokus untuk pendanaan investasi startup yang disebut dengan init 6.

Founder Bukalapak yang tersisa hanya Fajrin Rasyid. Sosok cerdas lulusan ITB ber-IPK 4.0. Sayang sekali Fajrin Rasyid juga hengkang dari Bukalapak pada Juni 2020, karena mendapat tawaran sebagai direktur digital business di Telkom.

Di dunia bisnis, startup itu ibarat bayi. Para founder adalah orang tua kandungnya. Dan Bukalapak ditinggalkan orang tua kandungnya.

Sebelum para founder tadi cabut, kondisi Bukalapak juga ada masalah. Pada September 2019, Bukalapak mem-PHK ratusan karyawannya dengan alasan perampingan dan efisiensi perusahaan. Bahkan Bukalapak menutup divisi IoT (Internet of Things), seluruh karyawan di divisi ini di-PHK semua, termasuk Kepala divisinya.

Kantor Bukalapak di Medan ditutup, dan Kantor R&D di Surabaya yang baru buka beberapa bulan juga ditutup.

Sungguh ironis, padahal beberapa bulan sebelumnya, sang CEO mengkritik pemerintah soal alokasi dana R&D, malah Bukalapak menutup kantor R&D yang baru saja dibuka.

Komunitas

Pada awal berdirinya, Bukalapak melakukan pendekatan komunitas. Dulu banyak sekali di tiap kota, komunitas-komunitas pedagang/UMKM Bukalapak. Mereka dulu sering melakukan kopdar dan sharing yang difasilitasi oleh Bukalapak. 

Di Bukalapak sendiri bahkan ada job desc untuk mengurusi hal ini. Namanya Community Manager. Sekarang jumlah kopdar komunitas mereka sangat jauh berkurang karena wabah COVID.

Dana Investasi

Bukalapak terakhir kali mendapatkan pendanaan investasi pada Oktober 2019. Sementara Tokopedia baru-baru ini mendapatkan suntikan dana dari Temasek. Jadi, Tokopedia lebih kuat untuk bakar-bakar duit.

Related

Business 7207308430911430394

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item