Rahasia Gelap Industri Susu Sapi yang Sangat Mencengangkan

Rahasia Gelap Industri Susu Sapi yang Sangat Mencengangkan

Dinamika pasar susu sapi memaksa peternak melakukan praktik kejam untuk menekan ongkos produksi. Bayi sapi berusia lima hari diambil paksa dari induknya untuk dibantai. Praktik brutal itu berusaha dirahasiakan industri susu.

Mitos dan Propaganda

Susu hampir tidak bisa dipisahkan dari nutrisi harian anak-anak atau orang dewasa. Selain dipuji sangat kaya protein dan kalsium, susu juga diyakini wajib dikonsumsi anak di usia pertumbuhan untuk mencegah kelainan. 

Namun tidak semua keajaiban susu diamini dunia kedokteran. Kebanyakan cuma berupa mitos atau propaganda industri susu.

Manfaat Palsu

Susu sapi sejatinya produk alami untuk memenuhi kebutuhan anak sapi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sebab itu pula, sebagian zat yang terkandung di dalamnya tidak sepenuhnya cocok untuk manusia. 

Kalsium pada susu sapi, misalnya, sulit dicerna oleh tubuh. Selain itu, jenis protein susu sapi yang asing buat tubuh manusia sering berujung pada penyakit alergi atau radang kulit.

Mesin Susu

Kendati begitu, susu sapi tetap digemari. Untuk itu industri peternakan berupaya meningkatkan efektifitas sapi perah dengan segala cara. 

Buat memproduksi seliter susu, tubuh sapi mengolah 500 liter darah. Saat ini produksi susu per ekor sapi berkisar 20.000 liter per tahun. Tapi tingginya tingkat produksi memangkas usia sapi menjadi rata-rata cuma lima tahun. Padahal sapi bisa hidup hingga 20 tahun.

Diperah Hingga Mati

Seperti manusia, sapi perah cuma memproduksi susu setelah melahirkan. Maka petani harus memastikan berlangsungnya reproduksi sapi lewat inseminasi buatan dengan sperma beku. Praktik ini dilakukan setiap tahun hingga sapi dianggap tidak lagi layak dijadikan hewan perah, dan dikirim ke rumah jagal untuk dipotong.

Anak Haram Industri Sapi

Karena tidak menguntungkan dan memakan biaya, anak sapi jantan biasanya dibuang dan dibunuh. Praktik kejam ini misalnya legal di Australia. Padahal seperti manusia, induk sapi memiliki insting keibuan yang tinggi. 

Sapi selalu mengalami tekanan mental ketika bayinya diambil paksa. Peternak berdalih, pemisahan induk dan anak sapi di usia lanjut sulit dilakukan karena hubungan emosional yang kuat

Pembantaian Massal

Bayi sapi membutuhkan perhatian induknya untuk tumbuh. Sebab itu mereka selalu menempel induknya kemana pun ia pergi. 

Hubungan alami itu menghilang di industri susu. Setiap tahun, sekitar 700.000 ekor anak sapi di Australia dibunuh ketika baru berusia lima hari. Cara-cara yang dipakai pun tergolong kejam. Bayi sapi dikumpulkan dan dibantai satu per satu dalam antrian panjang.

Logika Sinis Peternak Sapi

Setelah menuai protes, peternak sapi di Eropa mulai merawat bayi sapi dengan susu buatan untuk dijadikan sapi potong. Tapi induk tetap dipisahkan dari bayinya. 

Regulasi bisnis makanan dan minuman yang ketat memaksa peternak sapi menjadi sinis. Ketika harga susu menukik tajam, maka peternak membunuh lebih banyak bayi sapi untuk mencegah membengkaknya ongkos produksi.

Tanpa Solusi

Solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki kondisi sapi perah jarang dipraktikkan oleh peternak. Pasalnya, dengan metode non industrial, peternak akan kesulitan memproduksi volume susu yang cukup untuk menutup biaya produksi. 

Sebab itu di peternakan organik sekalipun sapi tetap diperlakukan sama seperti di peternakan biasa. Bedanya, sapi perah organik rata-rata hidup setahun lebih lama.

Related

Business 2738925103686055

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item