Apa Pekerjaan Paling Sulit Sekaligus Paling Berat di Dunia?

FBI punya satu departemen khusus, di mana para pekerjanya ditugaskan untuk menganalisis video.

Mungkin pekerjaan mereka terdengar 'mudah'. Tapi video yang mereka analisis bukan video-video YouTube atau video-video lain pada umumnya, melainkan video penganiayaan anak di bawah umur, eksploitasi anak, penyiksaan, human trafficking, dan video-video abuse lainnya.

Intinya, mereka harus duduk selama berjam-jam, menonton video-video tersebut dan mencari celah ataupun petunjuk yang bisa dipakai untuk menangkap si pelaku di dalam video; tato, tanda lahir, potongan gambar wajah, dsb.

Hal yang membuat pekerjaan ini sangat sulit adalah tekanan psikologisnya. Coba saja bayangkan setiap hari kamu harus datang ke kantor dan duduk berjam-jam untuk menonton video absurd nan gila. Setiap hari kamu pulang dari kantor, menuju rumah, dan semua memori tentang video yang barusan kamu tonton masih terngiang-ngiang di kepala.

Bagus jika pekerjanya punya mental yang kuat dan sehat. Tapi coba bayangkan jika pekerjanya punya mental yang tidak kuat, atau kesehatan mentalnya agak terganggu—pekerjaan seperti ini akan memperburuk kondisinya.

Sebenarnya, selain FBI, beberapa perusahaan media sosial seperti Facebook juga punya divisi yang pekerjaannya hampir mirip, yaitu moderator.

Facebook tidak menggunakan mesin dalam sistem moderasinya, melainkan mempekerjakan hampir 15 ribu karyawan yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap konten yang setiap hari dibagikan di platform Facebook.

Pekerjaannya hampir sama seperti yang dilakukan FBI, hanya saja mereka ditugaskan untuk menganalisis konten (teks, video, foto) dan melihat apakah konten tersebut melanggar kebijakan aturan platform atau tidak. 

Intinya, pekerjaan-pekerjaan seperti ini butuh mental baja dan psikologis yang tidak boleh terganggu, karena memori yang terekam di otak dari setiap hal gelap yang mereka lihat di internet itu susah untuk dihapus, dan dampaknya bisa sangat buruk.