Soal Ribut-ribut Podcast Deddy Corbuzier Bahas LGBT, Ini Pendapat Ahli

Soal Ribut-ribut Podcast Deddy Corbuzier Bahas LGBT, Ini Pendapat Ahli

Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, mengungkap data pengguna Twitter yang terlibat dalam pembahasan di video podcast Deddy Corbuzier soal Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT).

Menurut Ismail, klaster kontra lebih besar dari klaster pro pada pembahasan tersebut.

"Lebih besar klaster kontra. Akun Kyai @cholilnafis merupakan top influencer #1," cuit Ismail dalam akunnya, @IsmailFahmi.

Ismail juga mengungkapkan ada tiga poin tambahan dalam utasnya di Twitter. Ketiga poin tersebut adalah soal etika berinternet, streisand effect, dan hoax follower Deddy Corbuzier yang berkurang.

Ismail menjelaskan, ada tiga poin soal etika berinternet yang dia sebut netiket.

"Antara lain: 1) perhatikan budaya, kebiasaan dll di lokasi anda 2); hati2 dengan efek power anda (follower); 3) sarkasme mudah disalahartikan," cuitnya.

Poin ketiga inilah yang disebut Ismail terkandung dalam judul video podcast Deddy Corbuzier. Dalam videonya, Deddy memberi judul dengan kata 'Tutorial'.

Ismail mengatakan dirinya sudah melihat dua video podcast milik Deddy. Video pertama memuat wawancara Deddy bersama pasangan LGBT. Kedua adalah video Deddy dengan Gus Miftah.

"Judul (Sarkasme) yang Misleading? Saya sudah lihat dua video podcast, pertama video dg pasangan tsb, kedua video dengan Gus Miftah. DC ditanya GM kenapa judulnya ‘Tutorial...’ yg seolah memberi tahu caranya. DC bilang niatnya agar orang ‘bisa menghindari agar tidak jadi Gay’,” cuit Ismail.

Lebih lanjut, Ismail mengatakan polemik yang muncul karena podcast Deddy merupakan Streisand Effect. Istilah itu digunakan untuk menyebut informasi yang sebetulnya tak ingin disebarkan. Namun, malah membuat informasi itu semakin luas diketahui.

"Polemik podcast DC yang ini saya kira adalah contoh dari Streisand Effect: ketika sebuah informasi (perilaku berpasangan gay) tidak ingin disebarkan atau dipopulerkan, karena jadi polemik, malah membuat informasi tersebut semakin luas diketahui dan menyebar," cuitnya lagi.

Terakhir, Ismail juga membahas soal kabar Deddy Corbuzier yang kehilangan 8 juta follower di akun Instagramnya. Menurut Ismail, informasi tersebut tidak benar.

"DC kehilangan 8 juta follower di IG? Saya cek jejak digital sebelum2nya, ada yang screenshot profile IG dari DC tgl 3 Januari 2022. ‘Hanya’ 9.6 juta. Sekarang 11.1 juta. Kl memang Mei 2022 ilang 8 juta, harusnya Januari follower sekitar 16-17 juta. Saya kira berita ini hoaks," cuit Ismail.

Seperti diketahui, video youtube Dedy Corbuzier soal LGBT mengundang kritik keras sejumlah pihak. Salah satu kritik tajam datang dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, Cholil Nafis.

"Janganlah kita ikut menyiarkan pasangan LGBT itu," kata Cholil dalam akun Twitter pribadinya @cholilnafis.

Minta maaf

Deddy kemudian meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang dibuat. Permintaan itu dibuatnya untuk merespons permintaan dari Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah.

Sebagai informasi, Miftah adalah sosok yang membimbing Deddy menjadi seorang mualaf.

"Makanya kalau gua nasehatin, lu harus minta maaf. Kalau lu nganggep gua sebagai guru, 'Gus gimana nasehatnya?' Lu minta maaf," ujar Gus Miftah dalam Podcast Deddy Corbuzier.

Related

News 1717876508164322986

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item