Waspadai Cuaca Panas, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Waspadai Cuaca Panas, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi cuaca panas atau terik pada siang hari hingga pertengahan Mei 2022. BMKG mencatat suhu maksimum terukur selama awal Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat Celsius.

“Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, dikutip dari Antara.

Apa dampak cuaca panas bagi kesehatan?

Mengutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, peningkatan suhu global yang menyebabkan cuaca panas dapat mempengaruhi semua populasi manusia. Namun, beberapa populasi mungkin lebih terpapar atau lebih rentan secara fisiologis. Tubuh memperoleh panas dari kombinasi panas eksternal dari lingkungan dan panas internal dari proses metabolisme.

Dilansir dari dokumen Centers for Disease Control and Preventio atau CDC, peristiwa cuaca panas dapat mengakibatkan peningkatan penerimaan rumah sakit untuk penyakit yang berhubungan dengan panas, serta gangguan kardiovaskular dan pernapasan.

Kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat akibat pengaruh eksternal, seperti cuaca panas, membahayakan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan dapat menyebabkan serangkaian penyakit, termasuk kram panas, kelelahan karena panas, sengatan panas, dan hipertermia. 

Suhu ekstrem juga dapat memperburuk kondisi kronis, seperti penyakit kardiovaskular, pernapasan, dan serebrovaskular serta kondisi terkait diabetes.

Selain itu, cuaca panas juga dapat menyebabkan heat stroke. Ini adalah gangguan terkait panas yang paling serius. Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu. Suhu tubuh naik dengan cepat, mekanisme berkeringat gagal, dan tubuh tidak bisa menjadi dingin. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian atau cacat tetap jika tidak diberi penanganan darurat.

Menurut WHO, orang yang paling rentan terkena dampak cuaca panas adalah lansia, bayi dan anak-anak, wanita hamil, pekerja luar, atlet, dan orang miskin. Anak-anak kecil, orang tua, dan kelompok tertentu lainnya termasuk orang dengan penyakit kronis, populasi berpenghasilan rendah, dan pekerja luar ruangan memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit yang berhubungan dengan panas.

Cuaca panas juga memiliki efek kesehatan tidak langsung. Kondisi panas dapat mengubah perilaku manusia, penularan penyakit, pemberian layanan kesehatan, kualitas udara, dan infrastruktur sosial penting seperti energi, transportasi, dan air. 

Kendati begitu, menurut penelitian di National Institute of Environmental Health Sciences, kebanyakan orang dapat beradaptasi secara biologis dan fisik terhadap peningkatan suhu normal rata-rata secara bertahap.

Related

Nature 3943213291768877434

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item