Leopold II, Pria Belgia yang jadi Penjahat Terbesar dalam Sejarah Kongo

Leopold II, Pria Belgia yang jadi Penjahat Terbesar dalam Sejarah Kongo

"Potong kepala laki-laki dan gantung mereka di desa-desa, lakukan hubungan seksual dengan perempuan asli, dan gantung anak-anak dan perempuan di salib," perintah Raja Leopold II dari Belgia kepada jenderalnya, merujuk pada orang-orang dari koloni pribadinya di Kongo.

Latar Belakang:

Negara bebas Kongo adalah negara korporat di Afrika Tengah yang dimiliki secara pribadi oleh Raja Leopold II dari Belgia, yang didirikan dan diakui oleh Konferensi Berlin tahun 1885. 

Dalam 23 tahun (1885-1908) Leopold II memerintah Kongo, ia membantai 10 juta orang Afrika dengan memotong tangan dan alat kelamin mereka, mencambuk mereka sampai mati, membuat mereka kelaparan dan menjadikan mereka pekerja paksa, menahan tebusan anak-anak, dan membakar desa. 

Bagian ironis dari kisah ini adalah bahwa Leopold II melakukan kekejaman ini, bahkan dengan tidak menginjakkan kaki di Kongo. 

Dalam buku Don’t Call Me Lady: The Journey of Lady Alice Seeley Harris, diceritakan ada seorang lelaki Kongo memandangi tangan dan kaki putrinya yang berusia lima tahun yang terbunuh, dan diduga dikanibal, oleh anggota milisi Perusahaan Karet India Anglo-Belgia. 

Dia tidak memenuhi kuota karet untuk hari itu, sehingga pengawas yang ditunjuk Belgia memotong tangan dan kaki putrinya. Namanya Boali. Dia berumur lima tahun. Kemudian mereka membunuhnya. 

Tapi mereka belum selesai. Kemudian mereka membunuh istrinya juga. Dan karena itu tampaknya tidak cukup kejam, mereka mengkanibal Boali dan ibunya. Dan mereka memberikan sisa-sisa dari tubuh anak itu kepada ayahnya.

Perusahaan ABIR Kongo (didirikan sebagai Perusahaan Karet India Anglo-Belgia dan kemudian dikenal sebagai Compagnie du Congo Belge) adalah perusahaan yang ditunjuk untuk mengeksploitasi karet alam di Kongo. ABIR menikmati booming sampai akhir 1890-an, dengan menjual karet di Eropa.

Seorang pendeta Katolik mengutip seorang pria, Tswambe, yang berbicara tentang pejabat negara yang dibenci, Léon Fiévez:

“Dari semua mayat yang terbunuh di ladang, Anda harus memotong tangan. Dia ingin melihat jumlah tangan dipotong oleh masing-masing tentara, yang membawanya dalam keranjang... Sebuah desa yang menolak untuk menyediakan karet akan sepenuhnya tersapu bersih.”

Di bawah pemerintahan Leopold II, satwa liar unik Kongo adalah permainan untuk olahraga membunuh oleh hampir semua pemburu yang bisa memesan perjalanan dan membayar lisensi berburu.

King Leopold II juga digambarkan dalam "Heart of Darkness" oleh Joseph Conrad.

Related

History 500327573666920286

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item