Memahami Penyebab Gangguan Mental dan Panduan Mengatasinya

Ilustrasi/Total Shape
Tidak kalah berbahaya dibandingkan gangguan kesehatan jasmani, gangguan mental pun harus diwaspadai. Selain dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan, gangguan mental juga dapat menyebabkan kita tidak dapat berfungsi dengan baik dalam masyarakat.

Gangguan mental dapat menyasar siapa pun dan usia berapa pun. Mengingat kesehatan mental itu penting, kita harus tahu berbagai faktor risiko yang dapat menjadi penyebab gangguan mental. Apa saja? 

Faktor kesehatan pemicu gangguan mental

Menurut keterangan dari organisasi Mental Health America (MHA), kondisi kesehatan dapat memicu gangguan mental. Berbagai faktor risiko dari kesehatan yang bisa berimbas terhadap kondisi psikologis meliputi:

Genetik: gangguan psikis menurun dalam sejarah keluarga.

Aktivitas kimiawi otak: penyakit mental menyebabkan ketidakseimbangan senyawa kimia alami di otak dan tubuh.

Gaya hidup tidak sehat: jarang berolahraga, kualitas tidur yang buruk, dan tidak mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Penyalahgunaan obat dan minuman keras: penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol dapat memicu penyakit mental. Kebiasaan buruk ini juga bisa membuat seseorang lebih sulit untuk pulih dari penyakit mental.

Gangguan neurologis: penyakit neurologis seperti epilepsi dapat memicu gangguan mental. Selain itu, kelainan pada otak juga bisa berkontribusi.

Cedera kepala: kecelakaan atau benturan yang menyebabkan trauma di kepala dapat memicu gangguan psikis pada pasien.

Selain faktor-faktor di atas, dilansir WebMD, faktor risiko lainnya juga termasuk:

Infeksi: kondisi yang dikenal sebagai gangguan neuropsikiatri autoimun pediatrik akibat bakteri Streptococcus (PANDAS) telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan obsesif kompulsif (OCD) dan penyakit mental lainnya pada anak-anak

Gangguan perkembangan janin: gangguan perkembangan otak janin atau trauma yang terjadi pada saat lahir—misalnya kurang asupan oksigen ke otak—dapat menjadi faktor perkembangan gangguan mental tertentu.

Faktor lingkungan pemicu gangguan mental

Selain faktor kesehatan, faktor lingkungan pun dapat berkontribusi memicu gangguan psikologis. Dilansir Mind, beberapa faktor risiko lingkungan pemicu gangguan psikis adalah: mengalami diskriminasi, terlilit utang, berada di bawah garis kemiskinan.

Faktor lingkungan lainnya juga mungkin termasuk: Kehilangan seseorang akibat kematian atau perceraian, keluarga tidak harmonis atau broken home, minder, kurang percaya diri, cemas, marah, atau kesepian, baru pindah sekolah atau mendapat pekerjaan baru, ekspektasi sosial dan kebudayaan yang menekan.

Faktor pribadi pemicu gangguan mental

Terakhir, gangguan mental juga dapat disebabkan faktor pribadi. Hal-hal yang terjadi pada individu secara internal dan eksternal dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Menurut Mind dan MHA, faktor-faktor pribadi tersebut adalah:

Mengalami masa kecil yang tidak menyenangkan akibat penganiayaan atau pelecehan fisik, seksual, dan emosional.

Mengalami kejadian yang tidak menyenangkan seperti perceraian, kehilangan orang tercinta (terutama kehilangan orang tua pada masa kecil), hingga selamat atau menyaksikan kecelakaan.

Membebani diri dengan pikiran negatif atau stres dalam jangka panjang.

Status pengangguran atau baru kehilangan pekerjaan.

Tunawisma atau keadaan rumah yang tidak kondusif.

Bekerja sebagai pengasuh atau perawat.

Menderita kondisi kesehatan tertentu dalam jangka panjang.

Kurangnya empati terhadap orang lain.

Itulah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan mental. Faktor-faktor ini dapat menentukan seberapa parah dan kapan gejala gangguan sosial dapat terjadi.

Obat dan terapi bukan satu-satunya cara untuk menangani gangguan mental. Kamu dapat meningkatkan kesehatan mental agar tidak mengembangkan gangguan psikologis. Menurut MHA, inilah beberapa langkah untuk memitigasi faktor risiko gangguan mental sehari-hari:

Bekali diri dengan informasi mengenai gangguan psikologis dari sumber yang kredibel.

Pelajari emosi dan kelola keadaan psikis dalam diri dengan cara: Rekam perasaanmu sehari-hari dengan menulis di buku harian, hati-hati dengan pikiranmu, kenali bagaimana caramu menghadapi stres, dan pastikan apakah cara-cara ini efektif untuk jangka panjang atau hanya untuk jangka pendek.

Minta pendapat atau cari pertolongan dari orang terpercaya atau ahlinya. Semakin kamu mengenal diri, cobalah untuk mengubah beberapa cara pikir yang negatif. Tidak perlu cepat-cepat, perlahan tapi pasti. Tetap buka pikiran untuk berbagai cara relaksasi pikiran, dan jangan batasi diri.

Jika gejala gangguan mental sudah tak tertahankan, jangan ragu untuk berobat ke ahlinya. Malah, saat pikiran sudah tidak kondusif, segera cari pertolongan dari ahli kejiwaan seperti psikolog atau psikiater. Dengan begitu, gangguan psikis bisa dicegah.

Related

Psychology 949605578550370830

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item