Saran Penemu Ponsel: Jangan Sering-sering Main Ponsel, Nikmati Hidupmu!

Nama Martin Cooper memang kalah mentereng dibanding Steve Jobs, padahal sosoknya tak kalah penting. Dia adalah penemu ponsel.

Cooper membuat Motorola DynaTAC 8000X pada 1973 yang merupakan ponsel pertama di dunia. Di usianya yang menginjak 92 tahun, Cooper menjadi bintang tamu di BBC Breakfast.

Di acara tersebut, Cooper mengingatkan agar kita semua jangan sering-sering main handphone. Pernyataan itu keluar setelah co-host mengaku menghabiskan 5 jam sehari hanya untuk menggunakan HP-nya.

"Apakah Anda benar-benar menikmati menghabiskan 5 jam sehari? Luangkan waktu untuk membuat hidup Anda lebih baik!" ujar Cooper.

Penemu ponsel mengatakan, dia menghabiskan kurang dari 5% waktunya untuk ponsel. Artinya, Cooper hanya menggunakan ponsel 1,2 jam sehari.

Angka ini jauh di bawah rata-rata penggunaan harian. Menurut riset Statista, 46% orang Amerika yang disurvei mengatakan mereka menghabiskan antara lima dan enam jam di HP mereka sehari, dan 11% menggunakan ponsel cerdas mereka selama tujuh jam sehari atau lebih lama.

Masih dalam acara BBC Breakfast, Cooper menceritakan asal muasal dirinya membuat lDynaTAC 8000X. Ide muncul ketika bekerja di Motorala, saat itu popularitas telepon di mobil sangat mengganggunya karena menempel di dalam mobil.

Jadi muncul ide membuat ponsel yang bisa dimasukkan dalam mobil, namun juga bisa membawanya kemana pun mereka pergi. Dia ingin perangkat itu cukup kecil untuk muat di saku, tapi masih bisa menjangkau telinga dan mulut.

Motorola sangat menyukai idenya, sehingga menghabiskan jutaan dolar untuk mengembangkan telepon, dan menggunakan teknologi yang digunakan tim yang mengerjakan proyek untuk membuat radio polisi.

Untuk uji publik pertama, Cooper menelepon di depan wartawan pada tanggal 3 April 1973. Dia menelepon chief engineer AT&T Joel Engel dan berkata, "Hai, Joel, ini Marty. Saya menelepon Anda dari ponsel, seseorang menggunakan ponsel genggam."

Sepuluh tahun setelah dipamerkan, Motorola DynaTAC 8000X baru dilempar ke pasaran. Perangkat ini dibanderol dengan harga USD 3.995 atau Rp 59,7 juta, ini dua kali harga Samsung Galaxy Fold 3, dan itu tidak menghitung inflasi.

Bahkan dengan harga mendekati Rp 59,7 juta kala itu, penemuan Cooper menjadi hit besar, terutama di kalangan pengusaha, pedagang Wall Street, dan siapa pun yang pekerjaannya mengharuskan dirinya untuk terus-menerus berhubungan dengan orang lain sepanjang hari.