Makanan yang Perlu Dihindari untuk Penderita Kolesterol

Di dalam tubuh kita ada dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol baik atau HDL dan kolesterol buruk atau LDL. Kedua jenis kolesterol itu memiliki fungsi serta dampak masing-masing. 

Kolesterol baik, sebagaimana namanya, memiliki dampak baik, yang salah satunya mengatasi efek kerusakan akibat kolesterol buruk, yang jadi penyebab lemak darah. Di sisi lain, kadar kolesterol buruk yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyumbatan yang berujung pada masalah kesehatan jantung.

Siapa yang paling berisiko terhadap dampak buruk LDL? Sebenarnya semua orang berisiko, namun risiko paling tinggi ada pada orang-orang dewasa yang akan memasuki usia lanjut. 

Di antara berbagai penyebab tingginya kadar kolesterol buruk di tubuh kita, makanan adalah salah satunya. Ada makanan untuk menurunkan kolesterol, ada pula makanan yang dapat meningkatkan kolesterol.

Karena itu, menghindari makanan atau minuman tertentu bisa dilakukan, demi mencegah tingginya kadar kolesterol di tubuh kita. Bagi penderita kolesterol, makanan-makanan berikut ini sudah pasti harus dihindari, karena dapat meningkatkan kadar kolesterol. Berikut ini daftarnya.

Makanan Cepat Saji

Konsumsi makanan cepat saji yang terlalu banyak dapat meningkatkan LDL atau kolesterol buruk dengan cepat.

Penelitian tahun 2017 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji semenjak kecil terbukti memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi saat dewasa. Kolesterol ini juga dapat menyebabkan risiko obesitas dan jantung koroner.

Telur

Selain memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik, telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Menurut Harvard Health Publishing, makan lebih dari sebutir telur per hari dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular.

Terlebih jika kita mengonsumsi telur dengan tambahan seperti bacon, sosis, keju dan lainnya. Bahan-bahan tersebut menjadi musuh utama kesehatan karena kandungan kolesterol buruknya yang terlalu tinggi.

Susu Sapi

Susu sapi murni terbukti mengandung lebih banyak kolesterol. Menurut Verywell Health, dibandingkan produk olahan susu lainnya, kolesterol paling banyak ditemukan dalam susu sapi murni.

Susu sapi murni mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan LDL, artinya akan meningkatkan risiko penyumbatan arteri.

Daging Olahan

Daging olahan merupakan bahan makanan yang dibuat dari daging dengan melalui banyak proses dan bahan tambahan. Seperti bacon, sosis, hotdog, dan lainnya.

Menurut penelitian terkait nutrisi pada 2019, konsumsi daging olahan memiliki kaitan kuat dengan risiko peningkatan kadar kolesterol yang tidak normal. Bahkan daging olahan juga dilaporkan dapat meningkatkan kanker usus.

Daging Bebek

Bebek merupakan unggas dengan kadar kolesterol tertinggi dibandingkan ayam dan kalkun. Dalam 128 gram daging bebek, terdapat 128 miligram kolesterol buruk yang tersembunyi.

Daging bebek memiliki lemak jenuh yang lebih banyak dibanding lemak sehat lainnya. Lemak jenuh inilah yang kemudian memicu peningkatan kolesterol buruk dengan cepat.

Mentega

Berbeda dengan margarin, mentega tidak terbuat dari minyak yang berasal dari tumbuhan, tetapi terbuat dari lemak hewan.

Lemak hewan mengindikasikan lebih banyak lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan. Jika ingin menggunakan lemak yang lebih sehat, margarin lebih disarankan dibandingkan mentega.

Kopi

Sebuah survei membuktikan efek kesehatan pada 64% orang yang minum kopi setiap hari. Kopi memang memiliki manfaat kesehatan, yang datang dari kandungan polifenolnya.

Sayangnya, penelitian di tahun 2018 menemukan bahwa orang yang rutin meminum kopi setiap hari memiliki kadar LDL yang lebih tinggi. Kolesterol yang ada pada kopi dihasilkan dari bahan-bahan tambahan seperti krim, gula, dan pemanis lainnya. Lebih disarankan memilih minum kopi tanpa tambahan bahan manis lainnya.