Buntut Kerupuk Babi, Baso A Fung di Bali Terancam Tutup!


Polemik yang menyeret nama Baso A Fung dan influencer Jovi Adhiguna masih terus berlangsung. Akibat kasus ini, gerai Baso A Fung yang berlokasi di Bandara Ngurah Rai Bali terancam tidak dilanjutkan kontrak outletnya dan tutup.

Kondisi ini merupakan buntut dari kejadian viral Jovi Adhiguna yang makan kerupuk babi dan dicampur ke dalam mangkok baso, hingga Baso A Fung membuat konten menghancurkan mangkok-mangkoknya di gerai bandara tersebut.

Merespons hal ini, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna Suyasa turun tangan ke lokasi gerai. Lewat akun Instagram @aryawedakarna, Arya membagikan sebuah video berisi pernyataan bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan serta pihak manajemen Baso A Fung di bandara tersebut.

Arya mengatakan, kedatangannya ke lokasi sebagai respons atas sejumlah aduan yang diterimanya dari umat Hindu Bali atas konten Baso A Fung memecahkan mangkok. Berdasarkan hal tersebut, Arya menyampaikan sejumlah rekomendasi dan temuan.

Pertama, pihak Baso A Fung sudah meminta maaf di hadapan Arya mewakili umat Hindu Bali atas video pemecahan mangkok tersebut yang dirasa menyinggung sejumlah pihak. Kedua, dia menemukan sejumlah masalah perizinan.

"Ternyata Bakso Afung di Ngurah Rai, tepatnya di lokasi saya ini, itu menurut informasi Pemkab Badung belum memenuhi atau belum melampirkan salah satu komponen izin yang harus dicantumkan berdasarkan Undang-Undang yaitu NIB. Terakhir di-update pada 2021," katanya.

Karena itu, Arya mengatakan, pihaknya akan bersurat kepada Dinas Perizinan Badung untuk memberikan teguran, baik kepada pihak Baso A Fung maupun Bandara Ngurah Rai yang dianggap lalai. Arya juga meminta agar bandara memperketat aturannya menyangkut konten-konten liar. Dalam hal ini, semua tenant tidak diizinkan membuat konten dan menyebarkan kecuali atas izin Manajemen Airport Bali.

Lebih lanjut Arya mengatakan, dia mempertimbangkan rekomendasi untuk tidak memperpanjang kontrak outlet Baso A Fung di Bandara Nurah Rai sesuai permintaan komponen umat Hindu yg tersinggung. Menurutnya, masih banyak tenant yang dapat menggantikan posisi Baso A Fung.

"Saya sebagai wakil rakyat Bali mempertimbangkan untuk mengeluarkan rekomendasi untuk tidak melanjutkan kembali izin dari restoran bakso ini yang akan berakhir 2 tahun yang akan datang," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada Polres Bandara untuk memproses viral video pemecahan piring dan konten bakso A Fung. Dalam hal ini, diharapkan ada klarifikasi di hadapan pihak kepolisian.

Sebagai tambahan informasi, kejadian ini bermula ketika Jovi Adhiguna memamerkan video makan baso yang dicampur dengan kerupuk babi di akun Instagramnya. Jovi menjelaskan kerupuk babi itu dia beli di luar Baso A Fung, namun masih di area Bandara Ngurah Rai.

Jovi mengaku tidak berpikir kalau kerupuk babi yang dicampurkan di mangkok Baso A Fung dapat merugikan pihak restoran. Dia pun meminta maaf atas kejadian tersebut di akun Instagram miliknya. Jovi juga mengaku sudah menyelesaikan masalah ini secara langsung dengan pihak Baso A Fung. Ia menyebut Baso A Fung sudah memaafkan perbuatannya.

Tak lama berselang, Bakso A Fung membuat video saat menghancurkan peralatan makan tersebut demi menjaga sertifikasi halal yang telah dimiliki. Mangkuk tersebut dipecahkan oleh para pegawai dengan menggunakan palu. Sementara video lain memperlihatkan pegawai Baso A Fung mengganti mangkuk tersebut dengan yang baru.

Manajer Operasional Baso A Fung Bali, Moch Arlan Nabillah, menyebut pihaknya mendapatkan apresiasi dari konsumen Baso A Fung atas keputusan manajemen menghancurkan alat makan seusai Jovi makan bakso dengan kerupuk babi di restoran itu. Sempat khawatir peristiwa tersebut bisa berujung pada pencabutan sertifikasi halal restoran tersebut.

Related

News 8829367948364839964

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item