Viral, Ikan yang Jadi Pertanda Kiamat Muncul ke Permukaan

Sebuah video viral di media sosial menampilkan rekaman kemunculan 'ikan kiamat' di dekat penyelam. Tak hanya ukurannya raksasa, tubuh yang penuh lubang menambah ketakutan netizen.

Makhluk laut itu sejatinya adalah oarfish, sejenis ikan laut yang memiliki tubuh panjang dan ramping seperti ular. Ikan ini hidup di perairan yang sangat dalam, antara 198 meter sampai satu kilometer di bawah permukaan laut. Karena itu, ikan ini jarang terlihat oleh manusia.

Dijuluki ikan kiamat karena ada kepercayaan bahwa oarfish akan muncul ke permukaan air jika ada gempa bumi yang akan terjadi. Ini didasarkan pada legenda dan tradisi lokal di beberapa negara Asia, seperti Jepang, Taiwan, dan Indonesia. Ikan oarfish dianggap sebagai pembawa pesan dari dewa laut yang memberi tahu manusia tentang bencana alam yang akan datang.

Ikan yang punya panjang 1,8 meter itu belum lama ini berenang mendekati penyelam di lepas pantai Taiwan. Dalam rekaman video, terlihat para penyelam yang tercengang berputar-putar di sekitar ikan yang punya tubuh berkilauan itu. Bahkan, salah satu penyelam juga mencoba menyentuh ikan tersebut.

"Pengalaman liar dengan monster laut dalam yang langka. Oarfish adalah ikan lampriform (ordo ikan bersirip kipas) yang besar bertubuh memanjang. Ditemukan di daerah mulai dari zona laut sedang hingga tropis, namun jarang terlihat, keluarga oarfish terdiri dari tiga spesies dalam dua genera. Salah satunya oarfish raksasa (Regalecus glesne), adalah ikan bertulang terpanjang yang hidup, tumbuh hingga 11 m (36 kaki) panjangnya." tulis deskripsi video.

Menurut Wang Cheng-ru, instruktur selam yang merekam video tersebut, lubang misterius pada tubuh oarfish kemungkinan bekas luka karena diserang oleh hiu.

"Banyak hewan menakjubkan dapat ditemukan di lepas pantai timur laut Taiwan, dan pemandangan di bawah air sangat indah, tetapi ini adalah pertemuan pertama saya dengan oarfish raksasa," kata Wang.

Dia pun tak mempercayai mitos ikan oarfish sebagai pembawa pesan bencana alam yang akan datang. Dan sejauh ini memang belum ada bukti ilmiah yang mendukung kepercayaan tersebut.