Tanggapan UAS Soal Quraish Shihab Tak Wajibkan Anaknya Pakai Jilbab


Ustaz Abdul Somad atau UAS menanggapi Quraish Shihab yang tak mewajibkan anak-anak perempuannya memakai jilbab. Tanggapan ini ia berikan ketika menjawab pertanyaan seorang jemaah terkait apakah Quraish Shihab termasuk orang sesat karena tak mewajibkan putrinya memakai jilbab.

“Ada orang ulama besar, Quraish Shihab, anaknya tidak pakai jilbab. Apa dia ini orangnya sesat, Pak Ustaz?” demikian bunyi pertanyaan yang dibacakan Ustaz Abdul Somad, sebagaimana dikutip dari akun TikTok @lentera.kehidupan7.

Ustaz Abdul Somad mengaku melihat sendiri bagaimana istri dan anak-anak perempuan Quraish Shihab tak memakai jilbab. Hal ini ia saksikan langsung ketika masih kuliah, dan Quraish Shihab menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Mesir.

“Saya tidak membaca buku, tidak melihat di TV, tapi saya menengok langsung selama tiga tahun. Beliau jadi duta besar 1999, saya masih kuliah, menengok langsung istrinya tak pakai jilbab, anak-anak perempuannya pun tak pakai jilbab,” katanya.

Ustaz Abdul Somad menilai bahwa Quraish Shihab telah menafsirkan ayat terkait perintah jilbab semaunya saja. Kendati demikian, ia tak menyebut Quraish sebagai orang sesat, melainkan keluar dari jumhur mayoritas ulama.

“Dia menafsirkan ayat itu semau sesuai kehendak dia saja. Oh kalau begitu sesatlah dia, Pak Ustaz? Dalam kasus ini, dia keluar dari jumhur mayoritas ulama, dalam kasus ini. Karena kata Syekh Ali Jum’ah mufti Mesir, lebih 60 mazhab ijma sepakat bahwa hijab itu wajib,” katanya.

Adapun Quraish Shihab telah beberapa kali menjelaskan soal mengapa ia tak mewajibkan anak perempuannya memakai jilbab. Salah satunya ketika ia diwawancarai oleh Daniel Mananta.

Quraish Shihab lantas menjelaskan bahwa di dalam Islam memang ada perintah untuk menutup bagian-bagian tertentu dari laki-laki dan perempuan.

Salah satu contohnya yaitu perintah untuk menggunakan penutup kepala dan menutup dada bagi perempuan. Akan tetapi, perintah ini memiliki penafsiran yang berbeda-beda.

“Memang ada perintah untuk menggunakan penutup kepala, untuk menutupi dada. Memang ada perintah untuk menutup bagian-bagian tertentu dari badan, baik badan lelaki maupun perempuan. Kita sepakat,” kata Quraish Shihab, seperti dikutip dari akun TikTok @vjdaniel.

“Tetapi, ketika itu akan diterapkan, timbul berbagai penafsiran. Berbicara tentang yang harus ditutup, itu beda pendapat,” sambungnya.

Quraish Shihab lalu memberi contoh soal perintah menutup aurat bagi laki-laki yang menimbulkan berbagai penafsiran.

“Kita ambil satu contoh, laki-laki, bagian badan mana yang harus ditutup? Ada yang berkata antara pusar dan lutut. Ke semuanya atau yang antaranya saja? Iya kan? Sudah beda pendapat. Jadi penafsiran bisa beda-beda,” katanya.

Mantan Menteri Agama ini juga menyinggung soal tafsiran berbeda-beda mengenai perintah menutup kepala bagi perempuan muslim. 

“Kita ambil contoh konkret, apakah menutup kepala itu semua kepala? Timbul pertanyaannya, kepala itu apa? Ada yang menafsirkan kepala yang penting kepala (memegang bagian atas kepalanya). Itulah yang digunakan oleh ibu-ibu kita dari zaman dulu, dia tidak tutup semua kepalanya,” ungkapnya.

Dengan penafsiran yang berbeda-beda ini, Quraish Shihab pun berpendapat bahwa perempuan diperbolehkan untuk memilih pendapat yang akan diikuti.

“Jadi penafsiran beda-beda. Karena penafsiran beda-beda, silakan pilih yang Anda kenakan,” katanya.

Related

News 373198895012809989

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item