6 Penyebab Makanan Manis Bisa Bikin Tubuh Gemuk (Bagian 1)


Banyak pola makan dan kebiasaan gaya hidup yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan menyebabkan Anda menambah lemak tubuh. 

Mengonsumsi makanan tinggi gula tambahan, seperti yang ditemukan dalam minuman manis, permen, makanan yang dipanggang, dan sereal manis, temasuk faktor yang berkontribusi dalam penambahan berat badan dan kondisi kesehatan kronis, termasuk obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.

Cara-cara di mana tambahan asupan gula menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh sangatlah rumit dan melibatkan banyak faktor. Berikut ini alasan mengapa tambahan gula dalam makanan dapat menggemukkan:

1. Tinggi kalori kosong

Ada beberapa jenis gula tambahan yang sering dimasukkan ke dalam makanan dan minuman untuk meningkatkan rasa. Beberapa jenis gula tambahan yang umum, termasuk fruktosa, sirup jagung, gula tebu, dan agave.

Kelebihan gula dapat menyebabkan Anda jadi gemuk karena tinggi kalori, sambil menawarkan sedikit nutrisi lainnya. Misalnya, 2 sendok makan (30 ml) sirup jagung pemanis biasa mengandung 120 kalori hanya dari karbohidrat.

Gula yang ditambahkan sering kali disebut kalori kosong, karena kalori yang relatif tinggi namun tidak mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, lemak, dan serat, yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal.

Ditambah lagi, makanan dan minuman yang biasanya mengandung banyak gula tambahan, seperti es krim, permen, soda, dan kue, cenderung sarat kalori juga.

Mengunggunakan sedikit gula tambahan mungkin tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan. Tapi, jika makanan tinggi gula dikonsumsi secara teratur, besar kemungkinan dapat menyebabkan Anda menambah lemak tubuh lebih cepat dan lebih drastis.

2. Dampak gula darah dan kadar hormon

Makan makanan manis secara signifikan dapat meningkatkan kadar gula darah. Jarang menikmati makanan manis mungkin cenderung tidak akan membahayakan kesehatan. Tapi, apabila gula tambahan dikonsumsi dalam jumlah besar setiap hari, besar kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara kronis.

Kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan atau dikenal sebagai hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh, termasuk penambahan berat badan. Salah satu cara hiperglikemia menyebabkan penambahan berat badan adalah melalui peningkatan resistensi insulin.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk memindahkan gula dari darah ke dalam sel, di mana ia dapat digunakan untuk energi. Insulin juga terlibat dalam penyimpanan energi, memberi tahu sel kapan harus menyimpan energi sebagai lemak atau glikogen, bentuk penyimpanan glukosa.

Resistensi insulin terjadi ketika sel Anda berhenti merespons insulin dengan benar, yang menyebabkan peningkatan kadar gula dan insulin. Kadar gula darah yang tinggi bisa merusak fungsi sel normal dan meningkatkan peradangan serta meningkatkan resistensi insulin, yang melanjutkan siklus destruktif ini.

Meskipun sel jadi kebal terhadap efek insulin pada pengambilan gula darah, mereka tetap responsif terhadap peran hormon dalam penyimpanan lemak, yang berarti bahwa penyimpanan lemak bisa meningkat.

Fenomena ini dikenal sebagai resistensi insulin selektif. Inilah sebabnya resistensi insulin dan gula darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan lemak tubuh, khususnya di area perut.

Selain itu, kadar gula darah yang tinggi dan resistensi insulin bisa mengganggu leptin, hormon yang berperan besar dalam regulasi energi, termasuk asupan dan pembakaran kalori, serta penyimpanan lemak.

Leptin mengurangi rasa lapar dan membantu mengurangi asupan makanan. Demikian pula, diet tinggi gula dikaitkan dengan resistensi leptin, yang meningkatkan nafsu makan dan berkontribusi pada penambahan berat badan dan kelebihan lemak tubuh.

3. Makanan tinggi gula tambahan cenderung kurang mengenyangkan

Makanan dan minuman manis yang dikemas dengan gula tambahan, seperti kue, biskuit, es krim, permen, dan soda, cenderung rendah atau sama sekali kurang protein, nutrisi penting untuk mengontrol gula darah yang meningkatkan perasaan kenyang.

Padahal, protein adalah makronutrien yang paling mengenyangkan. Ini dilakukan dengan memperlambat pencernaan, menjaga kadar gula darah stabil, dan mengatur hormon kelaparan. Misalnya, protein bisa membantu mengurangi kadar ghrelin, hormon yang mendorong nafsu makan dan meningkatkan asupan kalori. 

Sebaliknya, makan protein merangsang produksi peptida YY (PYY) dan glukagon-like peptide 1 (GLP-1), hormon yang berhubungan dengan perasaan kenyang yang membantu mengurangi asupan makanan.

Oleh sebab itu, makan makanan yang kaya karbohidrat, terutama karbohidrat olahan yang tinggi gula tambahan tapi rendah protein, dapat berdampak negatif pada rasa kenyang dan bisa menyebabkan penambahan berat badan dengan menyebabkan Anda makan lebih banyak pada makanan berikutnya sepanjang hari.

Makanan tinggi gula juga cenderung rendah serat, nutrisi yang dapat meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi nafsu makan, meski tidak sebanyak protein.

Baca lanjutannya: 6 Penyebab Makanan Manis Bisa Bikin Tubuh Gemuk (Bagian 2)

Related

Health 1125151396682341767

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item