Pengurus Masjid dan Muazin Duel Saat Salat Berjemaah, Ini Motifnya


Heri, warga yang dihantam parang dalam duel di masjid di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ternyata merupakan ketua pengurus masjid tersebut. Sedangkan M, pelaku yang menghantamnya, merupakan seorang muazin.

Duel ini terjadi saat salat maghrib berjemaah di masjid tersebut, Senin (31/7/2023) sekitar pukul 18.45 WIB. Kejadiannya di Masjid Ar Rasyid, Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.

"Jadi sebenarnya perlu kita luruskan, ini ada kesalahpahaman. Mereka ini kan berteman, sama-sama sering di masjid. Si Heri ini ketua masjid. Nah si M itu rekannya, yang azan sebelum kejadian (duel) itu," terang Kades Tanjung Pering, Agus Salim, Kamis (3/8/2023).

Kejadian itu, katanya, bermula saat para jemaah hendak menunaikan salat maghrib di masjid. Sebelum salat, M sempat mengumandangkan azan. Setelah itu, M meminta Heri menjadi imam.

"Karena Heri ini memang sering jadi imam di masjid itu, setelah mengumandangkan azan, M ini menyuruh Heri untuk maju ke bagian depan untuk menjadi imam salat," katanya.

Namun, saat itu Heri tak mau menjadi imam dan menolak permintaan M. Heri menyuruh orang lain yang tidak disukai M untuk menjadi imam.

"M ini tak terima karena Heri menyuruh orang yang tak disenanginya jadi imam. Lalu mereka ini saling tatap. M merasa dipelototi oleh Heri, padahal cara Heri melihatnya memang selama ini seperti itu," lanjut Agus.

Saat salat berlangsung, keduanya masih saling tatap. Lalu mereka terlibat cekcok mulut hingga berujung duel. Aksi mereka menyebabkan salat maghrib berjemaah warga di sana batal.

"Melihat semua jemaah salatnya batal, M ini lari pulang ke rumahnya dan mengambil parang. Saat kembali ke masjid, M marah-marah lagi ke Heri sambil bawa parang. M langsung memukul pakai parang yang masih dalam sarung itu di bagian belakang badan Heri. Mereka langsung kita pisahkan," kata Agus.

Agus selaku kades bersama warga yang lain pun berusaha memediasi mereka. Namun, mediasi gagal lantaran Heri tak hadir. M sempat mencurahkan kekesalannya, yang ternyata memang sudah lama resah dan kesal pada Heri.

M menilai, kepengurusan masjid yang diketuai Heri selama ini tidak transparan. M juga mengaku kecewa karena Heri sengaja menyuruh orang yang tak disukainya untuk memimpin salat berjemaah sebelum kejadian duel itu.

Setelah kejadian itu, M pulang ke rumah. Di sisi lain, Heri ternyata melapor ke polisi. Kades Agus mengaku tak mengetahui keberadaan M hingga kini. Ia menduga M kabur karena tahu dirinya dilaporkan ke polisi oleh Heri. Agus pun berharap keduanya dapat berdamai saja.

"Kita tak tahu ya ke mana dia (M) pergi. Sebenarnya harapan kita mereka itu damai sajalah, karena mereka ini kan teman. Kalau M memang mau membunuh Heri, saya rasa saat itu pasti M sudah nyabut parang itu dari sarungnya. Lah ini kami lihat sendiri kalau dia itu cuma mukul biasa, seperti orang yang sedang kesal saja," jelas Agus.

Related

News 7759155676700534811

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item