Sinopsis dan Review Novel Hearts in Atlantis karya Stephen King
https://www.naviri.org/2023/08/sinopsis-dan-review-novel-hearts-in.html

Hearts in Atlantis adalah buku kumpulan cerita pendek karya Stephen King yang terhubung oleh tema-tema nostalgia, pertumbuhan pribadi, dan pengaruh peristiwa masa lalu dalam kehidupan seseorang. Meskipun berbeda-beda dalam konteks dan karakter, cerita-cerita ini berbagi keberadaan elemen supernatural yang melintasi benang merah.
Cerita pertama, Low Men in Yellow Coats, mengikuti seorang anak laki-laki berusia sebelas tahun, bernama Bobby Garfield. Di lingkungannya yang terpencil dan penuh kekerasan pada 1960-an, Bobby menjalin persahabatan yang kuat dengan dua orang yang menyebut diri mereka sebagai Ted Brautigan dan Carol Gerber.
Ted sebenarnya seorang telepati yang sedang dalam pelarian dari entitas jahat yang dikenal sebagai Low Men. Melalui pertemanan mereka, Bobby memahami makna cinta, keberanian, dan pengorbanan.
Cerita kedua, Hearts in Atlantis, mengisahkan sekelompok mahasiswa universitas yang terjebak dalam keadaan ketidakpastian dan kecemasan selama era Perang Vietnam. Pete Riley, pemain poker yang ulung, terlibat dalam kegiatan pemogokan dan protes anti-perang.
Di sisi lain, Carol Gerber, teman Bobby Garfield dari cerita sebelumnya, memasuki dunia pemberontakan dan penolakan terhadap norma-norma sosial. Cerita ini mengeksplorasi hubungan antara masa remaja dan masa dewasa, serta peran peristiwa sejarah dalam membentuk individu.
Cerita ketiga, Blind Willie, mengikuti hidup dan perjalanan seorang penyanyi jalanan bernama Willie Shearman. Ia seorang veteran Perang Dunia II yang kehilangan penglihatannya, dan hidup dalam kemiskinan. Willie memiliki kemampuan melihat masa depan orang melalui seni tarot. Ketika ia bertemu seorang pemuda bernama John "Sully" Sullivan, Willie membantu Sully menghadapi masa depannya yang sulit dan menghadapi ketakutan terbesarnya.
Cerita terakhir, Heavenly Shades of Night Are Falling, mengambil latar belakang tahun 1999. Mantan mahasiswa dan teman-teman lamanya, Carol Gerber dan John "Sully" Sullivan, bertemu kembali. Carol, yang memiliki masa lalu yang kelam, terlibat dalam perjuangan politik dan melawan korupsi. Sully, di sisi lain, menjalani kehidupan yang sederhana, dan mencoba mengatasi penyesalan yang masih menghantuinya. Keduanya menyadari bahwa masa lalu mereka masih memiliki pengaruh yang mendalam dalam kehidupan mereka saat ini.
Hearts in Atlantis mengeksplorasi tema nostalgia dan pengaruh masa lalu dalam membentuk individu. Cerita-cerita dalam buku ini menampilkan hubungan yang kompleks, pertumbuhan pribadi, dan perjuangan batin yang dihadapi karakter utamanya. Stephen King menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan latar belakang sejarah Amerika yang kuat, seperti Perang Vietnam dan perubahan sosial pada era 1960-an.
Secara keseluruhan, Hearts in Atlantis adalah kumpulan cerita yang menarik, menggabungkan elemen supernatural dengan refleksi emosional yang dalam. Melalui sinopsis ini, pembaca dapat memiliki gambaran umum tentang cerita-cerita yang ada dalam novel ini, dan tema-tema yang dijelajahi oleh Stephen King.