Ganjar Tanggapi Sindiran Jokowi Soal Jalan Rusak di Jawa Tengah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kritik terhadap pembangunan jalan Solo-Purwodadi, Jawa Tengah tak kunjung selesai meski sudah bertahun-tahun dilakukan.

Jokowi mengklaim pemerintah pusat sudah berkali-kali menggelontorkan dana untuk mengaspal jalan, namun tetap cepat rusak. Jokowi menyampaikan kritikannya ketika meninjau perbaikan jalan di Blora. Peninjauan ini dilakukan Jokowi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Menurut Jokowi, ruas jalan itu memiliki tingkat kerusakan paling berat lantaran sifat tanahnya yang dinamis. Jokowi mengambil tindakan untuk membangun jalan menggunakan beton agar lebih tahan lama.

“Tadi saya sudah melihat dan merasakan sendiri, jalannya sangat mulus. Yang sudah bertahun-tahun biasanya jalan Solo-Purwodadi sampai ke Blora ini jalannya selalu bergelombang karena tanahnya yang dinamis dan pembangunannya tidak diaspal," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini terkesan menyindir pembangunan yang pernah dilakukan Gubernur Jawa Tengah sebelumnya. Di sisi lain, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi sindiran Presiden Jokowi tersebut.

Ganjar menceritakan momen sewaktu dirinya bersama Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki. Mereka bertiga pernah bersamaan melewati bagian ruas jalan yang kini menjadi perbincangan. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan bahwa anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat mengalami restrukturisasi lantaran pandemi COVID-19.

“Saya saat mendampingi beliau (Jokowi), itu kalau gak salah di Gemolong, itu jalan provinsi dan waktu itu saya satu mobil sama beliau, ada Pak Basuki (juga), (jadi) bertiga. Jalannya tiga kali rusak. Kadang bagus, kadang tidak,” jelas Ganjar.

“Saya bilang ‘Pak, itu jalan saya lho, Pak.’ ‘Loh, kenapa bisa begini?’ ‘Itu saya beton semua, Pak, tapi duitnya habis, Pak, buat Covid kemarin.’ Sehingga infrastruktur tidak dibenerin. Di situlah sebenarnya ide awal infrastruktur buat daerah,” tandasnya.